Tak Dibayar, Ternyata Inilah yang Memotivasi Oknum Polisi Ini Mau Membunuh Najamuddin Sewang
Terkuak sudah. Ternyata inilah motif anggota polisi ini membantu Iqbal Asana mau membunuh Najamuddin Sewang. Padahal tak dibayar
TRIBUNPEKANBARU.COM- Tegas, polisi akan menindak secara profesinoal eksekutor pembununuhan pada pegawai Dinas Perhubungan yang bernama najamuddin Sewang.
Seperti diketahui, eksekutor pembunuhan pada Najamuddin adalah seorang anggota Polri. Ternyata yang bersangkutan menjalankan aksinya sama sekali tidak dibayar oleh otak pelaku yakni Iqbal Asnan.
Jadi apa yang melatar belakangi pelaku mau melakukan penembakan pada Najamuddin Sewang?
Baca juga: Pelet dari Dukun Tak Mempan, Kasatpol PP Makassar Kemudian Pakai Jasa Oknum Polisi
Seperti diberitakan, bahwa polisi berhasil mengungkap kasus tewasnya seorang pegawai Dishub Kota Makassar.
Ternyata otak pelakunya adalah Iqbal Asnan. Tidak hanya sampai disitu, polisi juga berhasil menguak eksekutornya
Pelaku penembakan terhadap Najamuddin Sewang (33) hingga tewas akhirnya terungkap. Kapolrstabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto dalam keterangan persnya mengatakan, pelaku penembakan tersebut adalah seorang anggota polisi.
Najamuddin Sewang adalah pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar. Ia tewas ditembak oleh orang tak dikenal di sekitar Danau Tanjung Bunga, Makassar awal April lalu. Detik-detik penembakan terhadap Najamuddin terekam oleh CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Pernyataan terbaru ini sekaligus mematahkan rumor yang menyebutkan bahwa pelaku pembunuhan adalah seorang petgawai Dishub Makassar.
"Sesuai instruksi pimpinan, tidak ada yang kebal hukum dan proses tegas semua yang terlibat," ujarnya menegaskan dalam rilis pengungkapan kasus penembakan di Mapolrestabes Makassar, Senin (18/4/2022).
Baca juga: Sudah Pakai Santet Dukun, Tapi Najamuddin Tak Meninggal, Kasatpol PP Dendam Sejak 2020
Baca juga: Anggota Polisi yang Disuruh Kasatpol PP Bunuh Najamuddin Diberi 85 Juta Sebagai Tanda Terima Kasih
Dia mengatakan pengungkapan kasus penembakan itu berawal dari penangkapan oleh eksekutor penembakan berinisial SL.
Meski mengakui berprofesi sebagai anggota Polri, ia enggan merinci di mana tempat SL bertugas dan berapa lama menjadi seorang Bhayangkara.
"Yang pasti kita tidak pandang bulu, kita profesional dalam menangani setiap perkara. Meski seorang polisi jika terlibat pidana, maka tetap akan berhadapan hukum," katanya.
Kombes Pol Budhi Haryanto menyatakan, keinginan SL membantu Iqbal Asnan, didasari perasaan sakit hati. Dari sana, ia bersolidaritas untuk melenyapkan nyawa Najamuddin Sewang.
"Kalau SL ini tidak meminta bayaran. Dia sama-sama satu kampung dengan MIA. SL merasa ikut sakit ketika MIA disakiti," terangnya.
Dalam perkara itu, polisi telah menetapkan lima orang tersangka yang masing-masing berinisial MIA (Kasatpol PP Makassar), SU, CA, AS, dan SL.
Baca juga: Nasib RCH PNS Wanita yang Diduga Terlibat Cinta Segitiga Kasatpol PP Makassar & Najamuddin Sewang
Baca juga: Inilah Sosok PNS Cantik yang Jadi Pemicu Pegawai Dishub Ditembak Mati Kasatpol PP Makassar
MIA atau Iqbal Asnan sendiri bertindak sebagai otak dari pembunuhan dibantu empat orang lainnya sebagai perencana dan eksekutor.
Sebelumnya, penembakan terhadap pegawai Dishub Makassar Najamuddin Sewang terjadi sekitar pukul 10.00 WITA di Jalan Danau Tanjung Bunga, Minggu (3/4), usai mengatur lalu lintas di Jalan Metro Tanjung Bunga.
Sebelum diketahui itu sebagai kasus pembunuhan, pihak kepolisian menyatakan sebagai kasus kecelakaan lalulintas tunggal karena adanya serangan jantung. Begitu juga ketika dibawa ke rumah sakit terdekat.
Namun saat jenazah tiba di rumahnya dan akan dimandikan, pihak keluarga menemukan adanya lubang seperti bekas tembakan pada bagian ketiak kiri hingga akhirnya jenazah dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi.
Baca juga: PNS Cantik Inikah yang Jadi Pemicu Anggota Dishub Ditembak Mati Kasatpol PP Makassar?
Baca juga: Inilah Sosok PNS Cantik yang Jadi Pemicu Pegawai Dishub Ditembak Mati Kasatpol PP Makassar
Dua jam setelah autopsi, tim dokter kepolisian RS Bhayangkara berhasil mengangkat proyektil yang bersarang di dalam paru-paru korban yang juga sebagai penyebab kematian karena paru-paru bocor akibat tertembus peluru. (*)
(Tribunpekanbaru.com)