Dengar Suara Desahan di Kamar, Ibu Ini Pergoki Suami Berhubungan Intim sama Gadis, Tapi Tak Marah

Modalnya dibeli untuk dibawa pulang untuk digunakan berhubungan badan dengan suami.

Tapi saya memberikan suami saya sekotak kondom dan tersenyum.

"Pakailah, jangan biarkan dia hamil dan kemudian menderita karena anda. Kamu bahkan tidak bisa mengurus dirimu sendiri. Selama beberapa tahun terakhir, saya membesarkan kedua anak saya sendirian. Tambah anak lain, anda tahu caranya, saya khawatir anda tidak bisa," kata mama muda itu kepada suaminya.

Suami saya diam seperti batu dan menatap saya, gemetar, tidak berani menerima kotak kondom yang saya berikan kepadanya.

Setelah saya selesai menginstruksikan suami saya, saya memakai tas saya, berbalik dan berjalan keluar kamar.

Sebelum membanting pintu, saya menyuruh suami saya untuk masuk, membuat wajah suami saya lebih muram.

"Cobalah untuk tidak secepat istri Anda, atau dia akan bosan dan meninggalkan Anda di menit berikutnya," ujar mama muda itu lagi kepada suaminya.

Saya pergi ke kedai kopi untuk memesan secangkir kopi yang sangat kuat untuk menenangkan suasana hati saya.

Suami saya dan saya telah menikah selama 5 tahun.

Suami saya adalah orang yang damai, selama bertahun-tahun hanya menerima gaji yang cukup untuk menghidupi dirinya sendiri.

Setelah 5 tahun hidup bersama, saya mengasuh dua anak sendirian.

Jika saya memiliki pekerjaan, saya akan menanggungnya.

Itu soal ekonomi, begitu juga soal ranjang.

Saya juga merasa malu untuk mengatakan hal yang sensitif ini, tetapi sebenarnya, dalam 5 tahun, saya belum dipuaskan oleh suami dalam berhubungan badan .

Saya biasa memberi nasihat dengan lembut, tetapi suami saya sia-sia, melihat istrinya menyatakan ketidaksetujuan atas kemampuan dan kejantanannya di tempat tidur, dia berbalik untuk memarahi saya karena cabul.