Berita Kepulauan Meranti
Pria 56 Tahun di Meranti Ditemukan Tewas dengan Posisi Begini, Penyebab Aksi Nekatnya Masih Misteri
Pria berusia 56 tahun di Kepulauan Meranti, Riau nekat menghabisi nyawanya sendiri. Penyebab aksi nekatnya itu masih misteri
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, KEPULAUAN MERANTI - Entah apa yang membuat pria berusia 56 tahun di Kepulauan Meranti, Riau nekat menghabisi nyawanya sendiri. Penyebab aksi nekatnya itu masih jadi misteri.
Pria itu ditemukan tewas tergantung dengan tali di sebuah rumah di Jalan Ibrahim, Kelurahan Selatpanjang Selatan, Kecamatan Tebingtinggi, pada Kamis (26/5/2022) sekira pukul 16.30 WIB.
Laki-laki diketahui berinisial Is (56) ditemukan tewas oleh dua orang saksi yakni Dafin Penyalai dan Rahmad Agus Tira.
Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul LTG, SH SIK MH melalui Kapolsek Tebingtinggi, AKP Gunawan SH, membenarkan adanya kejadian tersebut.
Korban diduga tewas dengan cara gantung diri.
Dari peristiwa itu, pihaknya juga mengamankan barang bukti berupa satu buah tali rafia warna merah, satu buah gunting warna hitam, satu helai celana jeans pendek merek Lives 501 warna abu-abu.
Satu helai celana dalam merek Kris Wondo warna merah maron dan satu helai handuk warna biru muda.
Kronologis kejadian berawal pada Kamis (26/5/2022) sekira pukul 14.00 WIB, Dafin dan Rahmad memberitahukan kepada Is agar pada pukul 15.00 WIB membangunkan keduanya tidur.
Lalu Is menjawab, "Iya nanti bapak bangunkan," kemudian Dafin dan Rahmad tidur.
Selanjutnya, sekira pukul 16.30 WIB Dafin dibangunkan oleh Rahmad untuk mencuci piring.
Pada saat menuju ke dapur untuk mencuci piring, Dafin melihat Is dalam posisi terduduk dan tersandar di dinding.
Sedangkan lehernya sudah dalam keadaan tergantung dengan satu buah tali rafia warna merah.
Lalu Dafin langsung mengambil satu buah gunting warna hitam dan langsung memotong tali rafia tersebut.
Ia lalu memberitahukan kepada Rahmad bahwa Is sudah meninggal dunia karena gantung diri.
Sekira pukul 17.00 WIB, Kapolsek Tebingtinggi, AKP Gunawan, SH serta Anggota Polsek Tebingtinggi dan Unit Identifikasi Polres Kepulauan Meranti mendatangi TKP dan mengamankan barang bukti.
Jenazah kemudian membawa mayat ke RSUD Kepulauan Meranti guna dilakukan pemeriksaan luar atu visum et repertum.
AKP Gunawan juga menjelaskan bahwa adapun hasil observasi di TKP yakni, mayat sudah diturunkan oleh keluarga korban, posisi lidah korban meninggal dunia dalam keadaan tergigit.
Selanjutnya terhadap barang bukti yang ditemukan di TKP telah diamankan di Mapolsek Tebingtinggi.
"Hasil pemeriksaan dokter Andy terhadap mayat tidak ditemukan luka memar maupun luka robek (tanda kekerasan) dan celana dalam korban ditemukan dalam keadaan basah," jelasnya.
Selanjutnya, pihak keluarga korban membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan autopsi terhadap mayat.
Keluarga juga tidak akan melakukan penuntutan secara hukum karena pihak keluarga menerima dengan ikhlas atas kematian korban.
"Dari keterangan istri almarhum, saat ini almarhum dalam keadaan sakit stroke yang sudah berjalan 3 bulan,” ujarnya.
“Sementara saat ini untum menghidupi keluarga yang banyak berperan adalah isteri almarhum. Dan masih keterangan isteri almarhum dan tetangga, almarhum tidak pernah terlibat pertengkaran diantaranya," pungkasnya.
Catatan redaksi:
Jika Anda memiliki tendesi untuk bunuh diri atau membutuhkan layanan konseling atau teman curhat, Anda dapat menghubungi kontak di bawah ini.
Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh.
Jika semakin parah, disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293) LSM Jangan Bunuh Diri adalah Lembaga swadaya masyarakat yang didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan jiwa.
Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk mengubah perspektif masyarakat terhadap mental illness dan meluruskan mitos serta agar masyarakat paham bahwa bunuh diri sangat terkait dengan gangguan atau penyakit jiwa.
Anda dapat menghubungi komunitas ini melalui nomor telepon (021 0696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com
( Tribunpekanbaru.com / Teddy Tarigan )