Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Medan Perang di Ukraina Jadi Lahan Cari Nafkah Tentara Bayaran Asal Inggris

Pejabat pro-Rusia telah menyarankan dalam beberapa pekan terakhir bahwa tentara Ukraina yang ditangkap akan dihukum mati

TASS via The Moscow Times
Tentara bayaran Ukraina asal Inggris ditangkap militer Rusia 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Perang di Ukraina menjadi lahan basah bagi para tentara bayaran. Mereka terjun ke Ukraina melawan pasukan Rusia dengan bayaran mahal.

Namun, tak semua dari mereka yang pulang membawa uang. 

Tak sedikit mereka pulang tinggal nama dan berakhir di penjara militer Rusia.

Seorang pria Inggris yang bertempur di Ukraina ini misalnya. Ia ditangkap oleh separatis pro-Rusia.

"Diumumkan di media Ukraina bahwa Rusia telah menyelesaikan penyelidikan kriminal terhadap tiga orang asing yang mereka siapkan untuk diadili dan bahwa mereka berisiko hukuman mati," Damien Magrou, juru bicara Legiun Internasional untuk Pertahanan Ukraina ( LIDU) kepada AFP.

"Salah satu dari tiga nama yang disebutkan dalam artikel itu, Andrew Hill, adalah seorang legiuner yang memiliki kontrak dengan tentara Ukraina," tambahnya.

Magrou menekankan bahwa di bawah Konvensi Jenewa Bukit harus dianggap sebagai tawanan perang, dan diperlakukan seperti itu.

Dilansir The Moscow Times, Hill ditahan beberapa minggu oleh separatis pro-Rusia di Ukraina timur.

"Eksekusi tahanan adalah kejahatan perang," katanya.

Pejabat pro-Rusia telah menyarankan dalam beberapa pekan terakhir bahwa tentara Ukraina yang ditangkap, termasuk dari resimen nasionalis Azov, dapat menghadapi pengadilan dan hukuman mati.

Moratorium hukuman mati telah diberlakukan di Rusia sejak 1997, tetapi ini tidak terjadi di dua wilayah separatis di Ukraina timur.

Empat sukarelawan militer asing telah tewas saat memerangi invasi Rusia ke Ukraina, menurut LIDU, badan resmi untuk pejuang sukarelawan asing.

Legiun internasional telah memberikan nama-nama seorang Belanda, seorang Australia, seorang Jerman dan seorang Prancis, tanpa menyebutkan tanggal atau keadaan kematian mereka. 

Pada hari Rabu Magrou, mengatakan orang Prancis itu berasal dari wilayah utara Normandia dan dia tewas dalam serangan artileri.

Rusia mengklaim minggu ini bahwa mereka telah membunuh "ratusan" pejuang asing di Ukraina sejak dimulainya invasi pada Februari.(Tribunpekanbaru.com).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved