Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Kampar

Korban Bentrok Berdarah di Kampar Banyak Perempuan, Ada 14 Orang, Usia 16-59 Tahun

Korban bentrok berdarah di Kampar Riau didominasi perempuan., tercatat ada 14 korban dengan rentang usia 16 sampai 59 tahun

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Nurul Qomariah
ISTIMEWA
Pj Bupati Kampar Kamsol memberi arahan kepada masyarakat pasca bentrok berdarah Koperasi Iyo Basamo Desa Terantang Kampar, Riau, Minggu (19/6/2022) malam. 

 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Korban bentrok berdarah di Kampar Riau didominasi perempuan., tercatat ada 14 korban dengan rentang usia 16 sampai 59 tahun.

Dinas Kesehatan Kampar mencatat sebanyak 14 orang menjadi korban luka pada bentrok berdarah Koperasi Iyo Basamo Desa Terantang Kecamatan Tambang, Kampar, Minggu (19/6/2022).

Kepala Dinkes Kampar, Zulhendra Das'at mengatakan, para korban menginap hanya satu malam pascabentrok.

Mereka menjalani pengambilan visum di RS Bhayangkara Polda Riau.

"Tadi pagi sudah pulang semua," katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Senin (20/6/2022) sore. Mereka didominasi perempuan sebanyak sembilan orang. Laki-laki 6 orang.

Di antaranya ada dua orang yang telah berusia 59 tahun.

Ada juga yang masih berusia 16 tahun. Zulhendra tidak merinci luka yang dialami para korban.

Ia mengatakan, biaya pengobatan semua korban sudah ditanggulangi.

Seperti perintah Penjabat Bupati Kamsol, Pemkab Kampar menanggung biaya selama di rumah sakit.

Berbeda dikemukakan kuasa hukum korban, Iskandar Halim.

Data yang dia miliki 16 orang. Tetapi ia tidak bersedia mengomentari perbedaan jumlah korban.

Ia meminta kepolisian menjerat pelaku kekerasan dengan pasal berlapis.

Di samping Pasal 170 junto Pasal 351 KUHP, juga dikaitkan dengan Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 serta UU perlindungan perempuan dan anak.

Koperasi Sawit Iyo Basamo Status Quo

Sementara itu, Pj Bupati Kampar, Kamsol menyatakan kepengurusan Koperasi Iyo Basamo Desa Terantang Kecamatan Tambang yang bentrok berdarah status quo.

Terkait biaya pengobatan korban akan ditanggulangi pemerintah.

Kamsol menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk memproses hukum pelaku kekerasan.

Ada 17 orang yang diamankan setelah bentrok. Ia meminta otak pelaku diusut.

"Otak pelaku kekerasan harus diusut," tegasnya kepada Tribunpekanbaru.com, Senin (20/6/2022).

Terhadap korban bentrokan, ia menyatakan Pemerintah Kabupaten Kampar menanggulangi biaya pengobatan di rumah sakit.

Ia sudah meminta Kepala Dinas Kesehatan untuk berkoordinasi dan memantau kondisi korban.

"Pembiayaannya ditanggulangi Pemkab," katanya.

Ia menjelaskan, dirinya sudah melakukan pendekatan setelah mendapat kabar adanya gesekan, Minggu (19/6/2022) sore.

Ia langsung berkoordinasi dengan Kapolres Kampar dan Dandim 0313/KPR agar tim gabungan ke lokasi.

Kamsol juga turun langsung ke lokasi bentrokan sektar pukul 22.00 WIB lewat.

Ia meninggalkan lokasi pukul 00.30 WIB. Ia sempat memberi pemahaman kepada masyarakat agar bersabar karena sedang ditangani pemerintah.

"Alhamdulillah, malamnya sudah terkendali dan kondusif. Ada sekitar 17 orang diproses," katanya.

Sebelumnya, ia sudah membahas persoalan Koperasi Iyo Basamo dalam rapat khusus bersama Forkopimda pada Senin (13/6/2022). Rapat membahas langkah-langkah penyelesaian.

Ia mempertegas hasil mediasi di Pemkab Kampar, Selasa (31/5/2022).

Ia menegaskan, mediasi tidak untuk mendahului proses hukum gugatan di pengadilan yang diajukan Hermayalis.

"Di sini ada dua kubu. Mediasi itu agar kedua belah pihak meninggalkan lokasi. Istilahnya, kepengurusan koperasi status quo," ujarnya.

Pilihan ini diambil untuk mencegah potensi konflik yang lebih serius.

Status quo dimaksudkan agar Pemkab Kampar dapat bekerja fokus melakukan penyelesaian. Selain itu, sambil menunggu perkara di pengadilan berkekuatan hukum tetap.

"Jadi selama proses hukum berjalan, ada pihak yang ditunjuk pemerintah mengelola kebun koperasi tersebut," katanya.

Ia meminta semua pihak menahan diri selama proses di pengadilan berjalan. Tetapi pidana bagi pelaku kekerasan mesti ditegakkan.

Bentrok berdarah dua kelompok massa di Koperasi Iyo Basamo Desa Terantang Kecamatan Tambang pecah, Minggu (19/6/2022).

Satu di antara kedua kubu mengklaim ingin mengamankan lahan kelapa sawit milik koperasi.

Klaim ini datang dari kubu Hermayalis. Ketua Koperasi yang lengser dalam Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) sejak September 2021.

RALB memilih Yuslianti sebagai ketua dan mendapat pengakuan dari Pemkab Kampar melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdag KUKM).

Hermayalis menggugat Yuslianti cs ke Pengadilan Negeri Bangkinang. Ia dimenangkan oleh putusan hakim pada 2 Maret 2022 lalu.

Hakim menyatakan pengurusan Yuslianti tidak sah. Sebaliknya mensahkan pengurusan Hermayalis periode 2020-2025.

Yuslianti cs banding dan menang. Putusan banding dibacakan pada 5 April 2022. Pengadilan Tinggi Pekanbaru membatalkan putusan PN Bangkinang.

Kepengurusan Yuslianti dinyatakan sah. Hermayalis mengajukan upaya kasasi.

Di tengah proses kasasi, Sekretaris Daerah Kampar memediasi kedua kubu pada 31 Mei 2022.

Mediasi yang dihadiri Kepala Polres Kampar itu menyepakati kedua kubu melebur dan menggelar Rapat Anggota bersama.

Hasil mediasi malah berujung bentrok. Asep Ruhiat selaku kuasa hukum Hermayalis menjelaskan kronologis bentrokan.

Menurut dia, tenaga keamanan yang dipekerjakan Hermayalis ingin mempertahankan lahan koperasi.

Ia beralasan, pihak lain menguasai dan melakukan pemanenan. Dimana seharusnya saling menahan diri sampai putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap.

"Jadi, yang satu mempertahankan lahan. Satu lagi ingin menguasai lahan dan melakukan pemanenan," ujarnya kepada Tribunpekanbaru.com, Senin (20/6/2022).

Ia mengakui, pengamanan dari kubu Hermayalis tidak kuasa menghindari bentrok. Sebab harus menghadang kubu yang ingin menguasai lahan.

Ia mengklaim, hasil mediasi yang dipimpin Sekda Yusri sedang dilaksanakan. Sebaiknya semua pihak saling menahan diri.

Asep juga menyinggung soal korban luka yang berjatuhan. Ia meminta agar konflik ini tidak mengeksploitasi ibu dan anak. Tetapi mestinya diselesaikan dengan jalan damai.

Kepolisian Resor Kampar mengamankan 17 orang dalam bentrok tersebut.

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto menyebutkan, mereka sedang menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Kampar dengan disokong Ditreskrimum Polda Riau.

( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sihombing )

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved