Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Video Berita

VIDEO: Bentrok Berdarah Koperasi Sawit Pecah di Kampar, Warga : Ibu dan Anak-Anak Jadi Korban

Video memperlihatkan bentrok fisik antara sekelompok pria dengan massa yang didominasi kaum ibu. Bentrokan pecah di jalan dalam areal kebun sawit yang

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: David Tobing

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Bentrok berdarah pecah di Desa Terangang Kecamatan Tambang, Minggu (19/6/2022) sore. Bentrokan melibatkan dua kelompok massa di areal perkebunan Kelapa Sawit Koperasi Iyo Basamo.

Video bentrokan beredar di media sosial. Seperti yang unggah Iskandar Halim, pengacara salah satu pihak terlibat bentrok. Ia mengunggah beberapa video di akun Facebook miliknya, "Advokat Iskandar Halim".

Tribunpekanbaru.com mengkonfirmasi unggahan itu, Minggu malam. Ia membenarkan bentrokan seperti terlihat dalam video.

Video memperlihatkan bentrok fisik antara sekelompok pria dengan massa yang didominasi kaum ibu. Bentrokan pecah di jalan dalam areal kebun sawit yang ditutup portal.

Sekelompok pria itu tampak ingin melewati portal. Lalu dihadadang kaum ibu. Pria yang mengatasnamakan dirinya tenaga pengamanan itu tetap memaksa menembus portal. Saat itulah bentrokan pecah.

Di video lain, tampak seorang bocah laki-laki menangis. Dengan kepala berdarah, ia digendong seorang pria yang juga menangis. Ada juga anak perempuan yang histeris.

Hingga berita ini diturunkan, Minggu malam, pihak Kepolisian Resor Kampar belum memberi keterangan resmi terkait bentrok. Kepala Polres Kampar, AKBP. Rido Purba belum menjawab permintaan konfirmasi dari Tribunpekanbaru.com.

Iskandar mendapat penjelasan kronologis dari kliennya, Yuslianti, Yusmar dan Asmara Dewi.

"Orang suruhan Hermayalis yang datang dua bus ke lokasi Kelapa Sawit, mereka memaksa masuk dan dihadang oleh ibu-ibu anggota kelompok tani," katanya, Minggu malam.

Menurut dia, orang suruhan itu membawa benda tajam dan tumpul. Seperti parang, samurai dan besi. Lalu melakukan penganiayaan. "Mereka menganiaya perempuan dan anak-anak. Bapak-bapak juga ada yang menjadi korban," katanya.

Saat memberi keterangan, ia mengaku para korban sudah divisum di RS Bhayangkara Kepolisian Daerah Riau. "Sekarang sedang proses laporan di Polda Riau," pungkasnya.

Sementara itu, pihak Hermayalis belum dapat dikonfirmasi. Asep Ruhiat selaku kuasa hukum pihak Hermayalis, belum merespon pesan permintaan konfirmasi yang dikirim Tribunpekanbaru.com.

(Tribunpekanbaru.com / Fernando Sihombing)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved