DPRD Pekanbaru
Jembatan Kayu Ancam Warga Labuh Baru Barat, DPRD: Jangan Sampai Jatuh Korban Baru Dibangun Permanen
Jembatan kayu yang menghubungkan Sungai Air Hitam lapuk dan mengkhawatirkan hingga warga mengadu ke DPRD Pekanbaru
Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Warga Jalan Terentang RW 02 Labuh Baru Barat, Payung Sekaki, Pekanbaru kini makin was-was melintasi jembatan kayu, yang ada di daerah mereka.
Jembatan kayu yang menghubungkan Sungai Air Hitam tersebut, kondisinya sangat mengkhawatirkan.
Selain mudah lapuk, juga posisinya sudah miring ke kiri. Jika air Sungai Air Hitam naik, papan-papan yang ada di atas jembatan sering hanyut. Situasi ini sudah dialami masyarakat puluhan tahun.
Ironisnya lagi, beberapa kali masyarakat mengusulkan ke pemerintah, agar jembatan diganti dengan yang permanen, namun tak pernah terealisasi sampai sekarang.
Hingga akhirnya, perangkat RW dan masyarakat setempat, turun bersama anggota DPRD Pekanbaru Robin Eduar SE MH ke lokasi. Melihat langsung kondisi yang sebenarnya.
"Kami sangat sedih, padahal kami ini tinggal di Kota Pekanbaru. Tapi minim tersentuh pembangunan. Usulan jembatan ini dibangun permanen, sudah berkali-kali. Baik lewat Lurah, Camat hingga OPD terkait. Tapi tak direspon sampai sekarang," kata Ketua RW 02 Labuh Baru Barat, Pardede, Jumat (24/6/2022) kepada Tribunpekanbaru.com, usai tinjau ke lapangan.
Jembatan kayu ini memiliki panjang 12 meter dengan lebar sekitar 2 meter lebih. Setiap rusak, masyarakat selalu memperbaikinya secara swadaya (gotong royong).
Jembatan tersebut menghubungkan Jalan Terentang tembus ke Jalan Payung Sekaki.
"Kalau dibilang terancam, ya pasti terancam lah masyarakat yang melintasi jembatan itu. Makanya, kami mohon pemerintah segera membangunnya dengan permanen," pintanya yang diamini beberapa warga lainnya.
Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru Robin Eduar SE MH, yang sudah beberapa kali turun meninjau jembatan tersebut mengaku, miris dengan kondisi jembatan yang posisinya sebenarnya membahayakan tersebut.
"Kami wanti-wanti, jangan sampai jatuh korban dulu, baru dibangun jembatan permanen. Pemko tidak ada alasan, untuk tidak bisa membangunnya," tegas Politisi PDI-P ini.
Dari laporan masyarakat, setiap harinya masyarakat yang melintasi jembatan tersebut, sekitar ratusan orang. Terutama pengendara roda dua. Padahal, kondisinya sangat membahayakan masyarakat.
"Kita minta pemerintah, agar menjadi perhatian serius. Kita minta segera permanen. Sehingga memudahkan masyarakat, untuk menuju kantor Camat, dan sekolah SMPN 33," harapnya.
Lebih lanjut disampaikan, bahwa tahun 2022 ini, pembangunan jembatan permanen harus direalisasikan. Terserah anggarannya dari mana.
"Mau anggaran kota, DAK, DAU (pusat) atau Bankeu (provinsi). Sebab ini yang diharapkan masyarakat sejak lama," tegasnya lagi.
( Tribunpekanbaru.com / Syafruddin Mirohi )
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/jembatan-air-hitam.jpg)