Pengantin Wanita Teriak Saat Berhubungan Badan pada Malam Pertama, Pengantin Pria Bisikan Sesuatu
Walau pengantin wanita sudah teriak saat awal berhubungan badan pada malam pertama itu, namun pengantin pria tetap melanjutkannya.
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Seorang pengantin wanita teriak saat berhubungan badan pada malam pertama , setelah selesai pengantin pria bisikan sesuatu .
Walau pengantin wanita sudah teriak saat awal berhubungan badan pada malam pertama itu, namun pengantin pria tetap melanjutkannya.
Bahkan, setelah berhubungan badan pada malam pertama itu, pengantin wanita yang kesakitan dibiarkan begitu saja, dan pengantin pria tidur.
Namun, sebelum tidur, pengantin pria membisikan kata maaf di telinga pengantin wanita .
Akan tetapi, pengantin pria tidak menyadari rasa sakit yang dialami pengantin wanita.
Bahkan, saat pengantin pria terbangun menjelang subuh, ia kembali mengajak pengantin wanita berhubungan badan .
Saat rasa sakit yang dirasakan di organ intimnya belum sembuh, ia pasrah melayani suaminya berhubungan badan untuk kedua kalinya.
Kali ini, pengantin wanita kembali berteriak saat berhubungan badan karena sakit, namun pengantin pria mengabaikannya.
Tanpa rasa berdosa, pengantin pria mengatakan kepada pengantin wanita bahwa berhubungan badan pertama kali memang sakit.
Pengantin pria juga mengatakan bahwa untuk selanjutnya tidak akan sakit.
Setelah mereka berdua sempat makan cemilan tanpa busana, hasrat pengantin pria kembali bangkit.
Ia kembali mengajak istrinya untuk berhubungan badan ketiga kalinya pada malam pertama itu.
Hanya saja, perkataan pengantin pria itu tidak terbukti, malahan pengantin wanita merasa semakin kesakitan.
Bahkan, setelah berhubungan badan ketiga kalinya itu, organ intim pengantin wanita mengeluarkan darah yang banyak.
Saat itu, pengantin pria melihat organ intim istrinya, dan saat itu ia baru sadar bahwa istrinya benar-benar kesakitan.
Berdarah terlalu banyak, pengantin pria membawa istrinya ke sebuah rumah sakit di Hanoi.
Setelah kejadian itu, pengantin wanita dihantui rasa sakit saat berhubungan badan pada malam pertama.
Ketika suaminya meminta jatah, ia menolak dan suaminya pengertian.
Namun, lama-lama kelamaan, sang suami tak bisa menahan hasratnya.
Ia membawa istrinya ke dokter spesialis ginekologi di Hanoi.
Dokter mengatakan bahwa tubuh pengantin wanita benar-benar normal.
Alasan tubuhnya secara tidak sadar waspada terhadap berhubungan badan karena trauma pada malam pertama .
Dokter menasihatinya untuk menyingkirkan perasaan rakut berhubungan badan dengan menggunakan konseling psikologis.
Hal itu disampaikan Psikolog Trinh Trung Hoa sebagaimana pengakuan pasiennya.
Psikolog Trinh Trung Hoa pun menjelaskan penyebab trauma malam pertama, faktor psikologis sangat menentukan saat berhubungan badan .
Banyak kasus konseling yang ia temui, kehidupan seks pasangan banyak yang tidak terpuaskan karena trauma karena berhubungan badan pada malam pertama .
Pengakuan beberapa pasien wanita, ketika mereka dekat dengan suami, rasa sakit itu membuat mereka selalu dalam keadaan takut.
Ada yang mengaku pernikahan mereka bahkan hampir putus karena masalah berhubungan badan .
Psikolog Trinh Trung Hoa menyarankan, pertama kali Anda berhubungan badan , jika tidak memiliki keterampilan yang diperlukan, pasti tidak akan berjalan semulus yang Anda harapkan.
Rasa sakit saat berhubungan badan tidak bisa dihindari, terutama saat berhubungan badan pertama kali.
Penyebab rasa sakit saat berhubungan badan disebabkan banyak faktor.
Bisa jadi karena kurangnya pelumasan pada organ intim wanita atau endometriosis.
Dalam beberapa kasus, kekerasan dalam berhubungan badan , keterampilan ranjang suami yang buruk, juga menyebabkan trauma bagi perempuan.
Ini tidak hanya menyakiti wanita secara fisik, tetapi juga mental.
Mereka bahkan lebih takut jika tindakan ini diulang, menyebabkan sindrom keengganan berhubungan badan .
Sejak itu, mereka menjadi apatis, takut berhubungan badan .
Beberapa orang bahkan berpikir bahwa berhubungan badan dengan suami itu sakit.
Jadi, berhubungan badan pertama kali itu penting.
Oleh karena itu, keduanya perlu mempersiapkan mental yang benar-benar baik sebelum berhubungan badan .
Psikologi membutuhkan kenyamanan mutlak dan keduanya membutuhkan persetujuan dalam berhubungan badan.
Seks adalah pertukaran tubuh dan pikiran.
Ketika satu sisi enggan, sisi lain juga tidak nyaman.
Memaksa atau sekadar menutup mata untuk menyenangkan kekasih selalu membawa dampak psikologis yang berat.
Seks merupakan kebutuhan yang sangat diperlukan daam kehidupan berumah tangga.
Keharmonisan dalam kehidupan seks akan membantu kehidupan pasangan lebih bahagia.
Oleh karena itu, psikolog menyarankan, ketika ada rasa sakit saat berhubungan badan , wanita perlu berbagi dengan pasangannya untuk saling memahami dengan lebih baik.
Jangan diam dan menderita, tetapi juga jangan bereaksi berlebihan.
Keheningan dan toleransi dengan mudah membuat pernikahan jatuh ke dalam tragedi.
Selain itu, pasangan juga perlu membekali diri dengan pengetahuan tertentu tentang seks untuk memperlakukan pasangannya dengan lembut.
Dari sana, agar orang lain merasa aman dan terlindungi, mereka dapat merilekskan jiwa dan merilekskan tubuh untuk berhubungan badan . sumber data: Eva.vn