Berita Bengkalis
Raup Cuan Jutaan Meski Bergelut dengan Aroma Busuk, Bisnis Ini Jarang Dilirik Anak Muda
Harus bergelut dengan sampah dan aroma busuk, anak muda di Bengkalis ini hasilkan cuan jutaan, lebih di atas Rp 3 juta sebulan
Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Nurul Qomariah
"Sudah biasa, jadi tidak terlalu busuk juga baunya bagi kami sudah biasa. Awal mulai usaha dulu memang sempat geli beberapa minggu, kalau sekarang tidak lagi," ucap Rizal mengawali cerita.
Menurut dia, budidaya maggot ini bermula saat dirinya mencoba coba saja pada saat kondisi pandemi Covid-19.
Orangtuanya memang peternak ayam, dirinya saat mendapat tontonan dari Youtube tentang maggot yang sangat bagus untuk protein ternak.
"Itulah awalnya saya mau coba untuk ternak memenuhi pakan ayam orangtua. Daripada beli jagung lebih baik pakai maggot proteinnya lebih tinggi sekitar 35 persen dari jagung dan bisa diternak," terangnya.
Budidaya ini dilakukakannya dari awal tahun 2021 lalu.
Kemudian melihat potensi bisnis cukup menjanjikan, akhir tahun lalu Rizal memfokuskan budidaya ini menjadi sumber penghasilan.
Peluang usaha tersebut diketahui saat warga sekitar mengetahui Rizal memelihara maggot.
"Awalnya warga sekitar datang mau beli untuk pakan lele mereka. Kami jual juga tapi tidak banyak, setelah itu ramai yang datang menanyakan," ucapnya.
Sebelumnya, hanya sekitar 5 kilogram saja yang bisa dihasilkan sekali panen.
Karena hanya untuk kebutuhan sendiri, dengan masa panen tiga hari sekali.
"Kalau sekarang kita bisa menghasilkan 40 kilogram maggot dalam dua hari dengan kandang yang ada," ujarnya.
"Penjualan juga mudah pembeli yang datang ke sini mencari, dan rata mereka peternak seperti ternak ikan dan lainnya," lanjutnya.
"Dengan maggot ini peternak seperti budidaya lele bisa menghemat biaya pakannya. Satu persatu mereka datang ke sini," imbuhnya.
Dalam sehari bisa menjual sebanyak 15 kilogram dengan omset seratus ribu lebih per harinya.
Dalam sebulan bisa lebih di atas Rp 3 juta keuntungan yang didapat.
