Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Media Rusia Sebut Ukraina Halangi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Kunjungi PLTN Zaporozhye

Ukraina disebut-sebut menghalangi misi dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengunjungi pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye.

Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Ilham Yafiz
Sergei SUPINSKY / AFP
pembangkit nuklir Chernobyl. Media Rusia Sebut Ukraina Halangi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Kunjungi PLTN Zaporozhye. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Ukraina disebut-sebut menghalangi misi dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengunjungi pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye di Energodar.

Pembangkit listrik itu dikendalikan oleh administrasi militer-sipil wilayah Zaporozhye, kata seorang pejabat pemerintah pada Selasa setelah Ukraina menyerang Energodar.

"Kiev mencari dan membuat dalih untuk mencegah kunjungan inspektur IAEA ke PLTN Zaporozhye," tulis Vladimir Rogov, anggota dewan pemerintahan sipil-militer di kawasan itu, di saluran Telegramnya seperti diberitakan TASS.

Menurut Rogov, pihak berwenang Ukraina takut akan "penyelidikan resmi IAEA atas fakta pembuatan bom kotor untuk militan Ukraina."

Sementara itu, TASS menyosoti Rezim Barat yang selalu memuncaki agenda mereka dengan tuduhan kemungkinan ancaman nuklir Moskow.

Pihak Rusia belum membuat pernyataan apa pun tentang hal ini, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova.

"Perwakilan dari rezim liberal yang melepaskan dan mendeklarasikan perang hibrida melawan kita sebagai kebuntuan global membahas subjek ini hampir setiap hari. Setiap hari topik senjata nuklir ada dalam agenda rezim Barat," katanya kepada stasiun radio Sputnik Rabu.

Diplomat itu mencatat bahwa terlepas dari semua pernyataan bahwa "Rusia mengancam seluruh dunia dengan senjata nuklir," tidak ada satu pun pernyataan Moskow tentang hal ini.

"Ini diklaim oleh pihak Inggris, AS, Jepang, dan sejumlah negara anggota UE. Namun tidak ada satu pun pernyataan di mana perwakilan resmi Rusia, pejabat negara, politisi yang terlibat langsung dalam sistem pemerintahan negara akan telah mengatakan ini, mengancam atau, secara umum, membahas ini secara hipotetis atau dalam kaitannya dengan praktik," tambah juru bicara itu.

( Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved