Non Stop 24 Jam, Makam Brigadir J Dijaga Ketat Setiap Hari Jelang Autopsi Ulang Jenazah
Menunggu dilakukannya autopsi ulang, makam Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat dijaga ketat selama 24 jam.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Menunggu dilakukannya autopsi ulang, makam Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat dijaga ketat selama 24 jam.
Penjagaan dilakukan oleh ormas Pemuda Batak Bersatu (PBB) di makam Brigadir J di Sungai Bahar Jambi.
Royanto Situmorang selaku pembina Ormas PBB mengatakan penjagaan ini sudah dapat persetujuan oleh pihak keluarga, Kamis (21/7/2022).
Royanto mengungkapkan, penjagaan akan dilakukan siang dan malam dengan total penjaga sebanyak 4 orang.
Pengawasan makam dilakukan demi mengantisipasi adanya pencurian.
Royanto mengungkapkan, ada kekhawatiran terjadi sesuatu pada makam apabila tak dilakukan penjagaan.
Menurutnya, autopsi ulang nantinya akan terungkap bagaimana kasus tersebut terjadi.
Penjagaan sendiri sudah dilakukan pihak PBB sejak Rabu (20/7/2022) sore.
Di sisi lain, Royanto yang juga seorang pendeta mengungkapkan sosok Brigadir Yosua atau Brigadir J.
Dia menyebut, Yosua walau sudah jadi polisi, tidak segan cium tangan pada orang yang dihormati.
Jadwal Autopsi
Kuasa hukum keluarga almarhum Brigadir Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak, membocorkan jadwal autopsi ulang jenazah Brigadir J.
Simanjuntak menyebut autopsi ulang jenazah Brigadir Yosua Hutabarat sudah dijadwalkan digelar pekan depan.
"Hari Senin atau Selasa," ungkap Kamaruddin Simanjuntak, ditemui di Mapolda Jambi, pada Jumat (22/7/2022) malam.
Dia mengatkan, soal hari pelaksanaa autopsi Brigadir Yosua ini sudah dirapatkan dengan dokter forensik yang akan turun ke Jambi.
Pihaknya kini melengkapi administrasi yang dibutuhkan, dan sudah juga koordinasi dengan dokter baik dari swasta maupun RSCM.
Kamaruddin datang ke Jambi untuk mendampingi keluarga alm Yosua Hutabarat yang hari ini menjalani pemeriksaan di Mapolda Jambi.
Mereka dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi pelapor, terkait laporan kasus dugaan pembunuhan berencana pada Brigadir Yosua Hutabarat.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, menyebut autopsi pasti akan dilakukan.
Kemungkinan besar pekan depan, atau antara tanggal 25-30 Juli 2022.
Untuk persiapan autopsi ulang ini, Kapolda sudah memerintahkan Direktur RS Bhayangkara Jambi untuk melakukan pengecekan ke lapangan.
Tim dari RS Bhayangkara Jambi bersama RSUD Sungai Bahar sudah turun memantau makan Brigadir Yosua Hutabarat, di Sungai Bahar, Jumat sore.
Mereka melihat lokasi mana yang layak untuk pelaksanaan autopsi ulang pada jenazah polisi yang meninggal tragis tersebut.
Setelah pengecekan di dua tempat, diputuskan akan merekomendasikan autopsi digelar di RSUD Sungai Bahar.
Keputusan akan kembali di tangan tim khusus. Jarak rumah sakit dengan makan Yosua Hutabarat ini sekitar 2 kilometer.
Alasan merekomendasikan pelaksanaan di rumah sakit, karena lokasi makam yang sempit, dan juga akan menjadi masalah bila hujan turun.
Sedangkan untuk pelaksanaan autopsi ulang ini ditangani oleh dokter forensik yang tidak hanya dari yang ditunjuk Polri.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, mengatakan ada 7 orang dokter dari Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia yang akan terlibat.
Dia mengatakan, di antara dokter forensik itu ada yang sudah berstatus guru besar, dan expert di bidang forensik.
Informasi yang Tribun dapatkan juga, tim forensik dari tiga matra TNI juga akan ikut terlibat dalam proses autopsi ini, yakni dari RSPAD, RSAU, dan RSAL.
Dokter forensik TNI itu masing-masing berasal dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Julius Widjojono mengatakan, pelibatan dokter forensik ini membutuhkan restu dari pimpinan tertinggi TNI pengguna kekuatan.
“Bila ada permintaan bantuan, pihak TNI AL juga sudah ada restu dan keputusan Panglima TNI, akan memberikan bantuan tersebut secara profesional dan proporsional,” kata Julius dalam keterangan tertulis.