Video Diduga Ardhito Mastusbasi Saat VCS Beredar, Trending di Twitter
Sebuah video diduga musisi Ardhito Pramono melakukan mastusbasi saat Video Call Sekz atau VCS beredar, nama Ardhito pun Trending di Twitter
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sebuah video diduga musisi Ardhito Pramono melakukan mastusbasi saat Video Call Sekz atau VCS beredar, nama Ardhito pun Trending di Twitter .
Beredar video syur mirip Ardhito Pramono hingga Trending di Twitter, penggemar pertanyakan kebenarannya.
Musisi Ardhito Pramono tampaknya sedang diterpa isu tak sedap.
Nama Ardhito Pramono jadi trending di Twitter pada Jumat, 29 Juli 2022.
Hal itu lantaran beredar video syur yang diduga mirip dengan Ardhito Pramono .
Dari percakapan warganet di Twitter, video yang beredar itu memperlihatkan seorang lelaki mirip Ardhito tengah merekam aktivitas pribadinya.
Laki-laki itu tampak mengenakan headset seperti sedang video call dan melakukan masturbasi.
Banyak warganet mempertanyakan keaslian video tersebut.
Para penggemar Ardhito pun bertanya-tanya soal keaslian video dan apakah benar itu idolanya atau bukan.
"Ini asli Ardhito nggak sih nggak sengaja tadi pencet link yang lagi trending," tulis warganet di Twitter.
"Sayang, itu bukan kamu, kan?" tulis seorang penggemar dengan emoji sedih.
Akibatnya, para penggemar langsung mendesak Ardhito untuk segera memberikan klarifikasi.
Hingga artikel ini terbit, belum ada keterangan dari pihak Ardhito Pramono.
Terlepas dari video syur tersebut, Ardhito Pramono sendiri sedang fokus dengan kariernya di industri musik Tanah Air.
Setelah usai masa rehabilitasi, Ardhito Pramono langsung berkarya lagi.
Sekarang, ia tengah disibukkan dengan jadwal manggung.
Wijayakusuma, Album Pop Lawas Berbahasa Indonesia Ardhito Pramono
Pada 13 Juli 2022, Ardhito Pramono merilis album bertajuk Wijayakusuma.
Ardhito Pramono merilisnya melalui label rekaman indie legendaris, Aksara Records.
Album Wijayakusuma milik Ardhito sudah bisa dinikmati di berbagai platform musik digital.
Wijayakusuma ini menjadi kumpulan karya keenamnya setelah lima album pendek beruntun.
Sejak Ardhito muncul pada 2013, musik karyanya berada di seputaran pop dan jazz dengan lirik bahasa Inggris.
Kali ini, untuk pertama kalinya melalui delapan lagu dalam Wijayakusuma, Ardhito melahirkan karya sendiri dengan sentuhan Indonesia sebagai dasar utamanya.
Ardhito mengaku melihat dampak tak baik dari karya-karya sebelumnya yang menggunakan Bahasa Inggris.
"Misalnya, teman-teman musisi baru yang akhirnya ikut memilih menggunakan bahasa Inggris dalam karyanya.
Gue tidak ingin bahasa kita lenyap digantikan oleh bahasa asing dalam sebuah pengkaryaan," ungkap Ardhito sebagaimana siaran pers yang diterima TribunStyle.com.
Demi mencapai tujuan tersebut, Ardhito mendapat banyak arahan dari Narpati 'Oomleo' Awangga yang juga menulis beberapa lirik di Wijayakusuma.
Alhasil, Ardhito menulis lirik-liriknya dengan padanan aksara Indonesia yang beragam.
Single pertamanya, berjudul sama dengan nama album, memuat pilihan kata yang jarang digunakan.
Lagu Wijayakusuma dipadu dengan bahasa Jawa yang dinyanyikan oleh pelaku macapat bernama Peni Candra Rini.
Ada pula padanan yang tersusun cukup gamblang seperti 'Berdikari' maupun 'Rasa-rasanya', hingga yang dibalut ambiguitas pada 'Daun Surgawi' juga 'Asmara'.
Ardhito bereksplorasi dalam bercerita tanpa mengaburkan kisah lagunya.
"Album ini adalah keresahan, penyesalan, keindahan, dan hal-hal yang terjadi di beberapa tahun belakangan.
Lewat album ini, sekiranya gue ingin melampiaskan dan memotret beberapa kejadian yang terjadi," ungkap Ardhito Pramono. sumber data: TribunStyle.com
( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )