Tragis, Meski Ramai, Tak Ada Warga yang Menolong saat Pria Cacat Ini Dianiaya hingga Tewas
Di lokasi warga ramai melihatnya. Namun, tidak ada yang berusha menolong. Korban akhirnya tewas karena banyak mendapat pukulan dan hantaman
Penulis: Ariestia | Editor: Budi Rahmat
TRIBUNPEKANBARU.COM- Pilu. Pria ini meregang nyawa dihadapan banyak orang yang sama sekali tidak berusaha menolongnya dari aksi penganiayaan.
Korban sama sekali tidak tertolong meski disekitar kejadian banyak orang yang melihat aksi pelaku yang mengerikan itu.
Pilunya lagi, korban dianiaya hingga tewas hanya karena memberikan pujian kepada pasngan si penganiayaan.
Baca juga: Kuasa Hukum Kantongi Bukti Kuat Dugaan Pembunuhan dan Penganiayaan Brigadir J
Korban mengatakan pasangan pria yang menganiayaannya adalah perempuan yang cantik. Tetapi pujian itu malah membuat ia harus kehilangan nyawa.
Tidak ada yang menolang. Orang-orang hanya menonton dan bahkan memvideokan aksi brutal tersebut. lalu bagaimana awal kejadiannya?
Berikut Kisah Lengkapnya
Insiden tersebut bermula ketika Ogorchukwu menjual barang dagangannya di jalanan utama Civitanova Marche pada Jumat (29/7/2022) siang waktu setempat.
Tiba-tiba, Ferlazzo meraih tongkat Ogorchukwu lantas menggunakannya untuk memukuli korban.
Rekaman video menunjukkan Ogorchukwu jatuh ke tanah, meskipun ada upaya dari korban untuk melawan.
Kepala polisi Matteo Luconi mengatakan kepada saluran berita Italia Sky TG24 bahwa seorang penonton menelepon polisi.
Polisi kemudian merespons dengan meluncur ke tempat kejadian. Sesampainya di lokasi, tersangka sudah kabur dan polisi berusaha memberikan bantuan kepada korban.
Tidak jelas apakah Ogorchukwu meninggal di tempat kejadian. Otopsi akan dilakukan untuk mencari tahu penyebab kematian korban.
Baca juga: Minta Otopsi Ulang, Kamaruddin Simanjuntak Sebut Brigadir J Penuh Luka dan Bekas Penganiayaan
Warga Hanya Menonton
Polisi menangkap seorang pria atas tuduhan penyerangan dan pembunuhan brutal terhadap seorang pedagang asongan asal Nigeria di Civitanova Marche, Provinsi Macerata, Italia.
Serangan dan pembunuhan tersebut direkam oleh sejumlah penonton saat siang bolong, tanpa upaya dari mereka untuk menghentikan kekejian tersebut.
Dilansir dari Sky News, Minggu (31/7/2022), korban bernama Alika Ogorchukwu (39), seorang pria disabilitas. Sementara itu, tersangka bernama Filippo Claudio Giuseppe Ferlazzo (32).
Polisi kini menahan Ferlazzo setelah dilacak menggunakan kamera jalanan.
Dia ditahan atas dugaan pembunuhan dan pencurian. Dia diduga mengambil ponsel korban ketika melarikan diri.
Rekaman video serangan terhadap Ogorchukwu beredar luas di sejumlah situs web berita Italia dan platform media sosial (peringatan, tautan mengarah kepada rekaman kekerasan).
Baca juga: 18 WNI Tewas di Tahanan Imigrasi Tawau, Kedubes Malaysia Sebut Bukan karena Penganiayaan
Polisi mengatakan, orang-orang terdengar mengatakan "berhenti", tetapi tidak ada upaya yang dilakukan untuk menghentikan kekerasan itu.
Istri korban, Charity Oriachi, mengatakan bahwa dia menuntut keadilan atas meninggalnya Ogorchukwu.
“Saya butuh keadilan untuk suami saya, itulah yang saya inginkan. Karena terlalu banyak, terlalu banyak rasa sakit untuk saya,” ujar Charity Oriachi.
Kematian Ogorchukwu menimbulkan kemarahan ketika Italia memasuki kampanye pemilihan parlemen di mana koalisi sayap kanan membuat isu imigrasi menjadi masalah.
“Pembunuhan Alika Ogorchukwu mencemaskan,” tulis Enrico Letta, Ketua Partai Demokrat yang berhaluan kiri, di Twitter.
“Keganasan yang tidak pernah terdengar. Ketidakpedulian yang meluas. Tidak ada pembenaran,” sambung Letta.
Ditabrak dan Tak bisa Berjalan
Baca juga: M Kece Hadiri Sidang Kasus Penganiayaan Irjen Napoleon Pakai Kursi Roda
Ogorchukwu terpaksa menjadi pedagang asongan setelah dia ditabrak mobil lalu dipecat dari pekerjaannya karena menjadi penyandang disabilitas.
Kecelakaan itu membuatnya kesulitan berjalan sehingga harus dibantu tongkat, kata Daniel Amanza dari asosiasi ACSIM untuk para imigran di Provinsi Macerata, Italia.
Amanza menuturkan, penyerang murka ketika Ogorchukwu mengatakan bahwa pasangan penyerang tersebut cantik.
“Pujian (yang dilontarkan) itu membunuhnya,” kata Amanza kepada Associated Press.
“Fakta tragisnya adalah ada banyak orang di dekatnya. Mereka merekam, mengatakan 'Berhenti', tetapi tidak ada yang bergerak untuk memisahkan mereka,” kata Amanza.(*)
(Tribunpekanbaru.com)
Baca juga: Iko Uwais Bakal Hadir Panggilan Pemeriksaan Terkait Kasus Dugaan Penganiayaan yang Dilaporkan Rudi
Baca juga: Iko Uwais Akan Diperiksa Hari Ini Terkait Kasus Dugaan Penganiayaan
Baca juga: Cerita ART Alami Penganiayaan dari Majikan, Kalau Saya Kabur atau Teriak Saya Akan Digantung