Pengakuan Begal Buah Dada: Bernafsu Lihat Siswi SMA Pakai Baju Ketat
Sebuah pengakuan disampaikan pelaku begal buah dada yang menyasar para siswi karena ia bernafsu lihat Siswi SMA pakai baju ketat.
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sebuah pengakuan disampaikan pelaku begal buah dada yang menyasar para siswi karena ia bernafsu lihat Siswi SMA pakai baju ketat.
Matanya begal buah dada begitu jeli melihat Siswi SMA yang memakai baju ketat dan akan memperhatikan ketika siswi itu melintasi jalan sepi.
Bahkan, begal buah dada itu tidak segan-segan untuk mendatangi Siswi SMA yang berada di lingkugan sekolah bahkan datang ke dalam kelas.
Selama beraksi, begal buah dada ini sudah membuat puluhan Siswi SMA menjerit karena ulahnya.
Pria begal buah dada ini sudah beraksi di beberapa lokasi yang sering dilalui Siswi SMA sendirian.
Target begal buah dada adalah Siswi SMA yang berjalan sendiri dan memakai baju ketat dan memiliki buah dada besar.
Namun, suatu kali begal buah dada itu ketiban sial karena Siswi SMA yang dia begal melakukan perlawanan.
Selama ini ia tidak terdeteksi sampai kemudian sebuah kejadian yang lain malah membuat begal buah dada terjebak dan kemudian ditangkap oleh polisi.
Siapa yang menyangka, korban begal buah dada ternyata berani melakukan perlawanan sampai membuat tukang ini kewalahan dan memilih melepaskan korban
Ya, dia adalah seorang pelaku kejahatan begal buah dada , namanya Rabian Alsatry alias Rabian (26).
Pelaku begal buah dada merupakan warga Kelurahan Hambala, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kini begal buah dada tidak bisa lagi beraksi setelah ditangkap polisi.
Pelaku dilaporkan oleh RKPM (14), Siswi SMA di Waingapu karena telah mencabulinya.
Usai menerima laporan, polisi bergerak menangkap Rabian.
"Pelaku (Rabian) yang tidak tamat SMA ini diamankan tim Buser bersama anggota Satuan Intelkam Polres Sumba Timur, Bripda I Ketut Ariya Nugraha," ujar Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Sumba Timur, Iptu Salfredus Sutu, kepada sejumlah wartawan, Senin (22/8/2022).
Mencabuli di dalam kelas
Sutu menyebutkan, Rabian mencabuli korban pada Rabu (17/8/2022) lalu di dalam kelas di SMA PGRI Waingapu, Kabupaten Sumba Timur.
Saat itu, pada Rabu sekitar pukul 06.00 Wita, korban RKPM tiba di sekolah.
Namun, pintu gerbang masih tertutup sehingga korban duduk di depan sekolah.
Selang beberapa saat, Rabian melintas di depan SMA PGRI Waingapu dan melihat korban sedang duduk di depan gerbang sekolah.
Rabian kemudian membantu membukakan pintu gerbang sekolah sehingga korban masuk ke dalam halaman sekolah dan duduk di pos penjagaan sekolah.
Rabian datang lagi ke sekolah SMA PGRI untuk mengecek keberadaan korban.
Ia melihat korban sedang duduk di dalam pos keamanan sekolah dan melihat pakaian ketat korban.
Setelah itu Rabian ke luar sekolah dan pergi meninggalkan sekolah menggunakan sepeda motor jenis Honda Beat warna hitam.
Sekitar 15 menit kemudian, Rabian kembali ke sekolah dan langsung mencari korban.
Pelaku melihat korban sedang berada di dalam kelas seorang diri.
"Melihat itu, pelaku kemudian bertanya korban menunggu siapa. Korban menjawab kalau ia sedang menunggu temannya," kata Sutu.
Rabian lalu menawarkan diri menemani korban menunggu temannya.
Namun, Rabian ternyata memiliki maksud lain. Ia mendekati korban, memeluk korban dan melakukan pencabulan.
Korban berusaha melawan dengan menggigit jari manis tangan kanan Rabian dan punggung kiri.
Karena kesakitan, Rabian lalu melepaskan korban. Saat itulah korban pun berteriak meminta tolong. Pelaku pun ketakutan dan melarikan diri menggunakan sepeda motornya.
Kasus itu lantas dilaporkan ke Polres Sumba Timur.
Usai menerima laporan, polisi bergerak cepat menangkap pelaku.
Begal buah dada
Saat diinterogasi, ternyata pria yang berprofesi sebagai kuli bangunan itu adalah spesialis begal buah dada.
"Pelaku ini sudah puluhan kali melakukan aksi begal di sejumlah tempat di Kota Waingapu, sehingga kita tangkap," kata dia.
Saat diperiksa, Rabian juga pernah melakukan pencabulan terhadap beberapa korban di jalan dengan cara meremas buah dada remaja perempuan yang sedang jalan kaki di depan kantor pemerintah (depan kantor DPRD Kabupaten Sumba Timur).
"Lebih dari 10 kali Rabian melakukan aksinya di depan kantor DPRD," ujar Sutu.
Selain itu di sekitar jalan menurun Radamata (SMPN 2 Waingapu) Rabian melakukan aksi begal buah dada sebanyak 15 kali.
Kemudian, di belakang ruko (depan museum) sebanyak lebih 20 kali.
Jalanan menurun depan kantor Daerah Matawai sebanyak 2 kali dan di jalan Taman Kota sebanyak 5 kali.
Dia menyebut, pelaku mencari korban begal buah dada yang sedang berjalan sendiri saat melintasi jalanan sepi.
Sasaran yang menjadi korban adalah remaja putri yang masih sekolah dan pekerja toko yang hendak berangkat kerja.
Rabian mengaku melakukan hal tersebut karena tidak mampu menahan nafsunya ketika melihat perempuan yang masih muda.
"Pelaku ini selalu melakukan hal tersebut setelah terpengaruh minuman keras," ungkap Sutu.
Aksi Rabian akhirnya terbongkar, setelah dilaporkan oleh RKPM (14), siswi SMA PGRI Waingapu.
Pelaku kini telah ditahan untuk proses hukum lebih lanjut.
Tentu saja ini patut menjadi pelajaran. Bagaimana pelaku kejahatan ada disekitar kita.
Maka selalulah waspada dan mengantisipasi dengan berhati-hati. sumber data: tribunnews.com
( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ilustrasi-siswi-sma-5tqgf.jpg)