Perang China vs Taiwan
China dalam Posisi Siaga Siap Perang, Taiwan Kian Ketakutan Jika Mendadak Diserang
Kondisinya tidak lagi aman seperti awal-awalnya. China sudah menujukkan respon yang agresif. Tentu saja Taiwan semakin ketakutan
Penulis: Ariestia | Editor: Budi Rahmat
TRIBUNPEKANBARU.COM- China semakin dekat dalam posisi siaga untuk melakukan serangan ke Taiwan.
Kenyataan itu yang membuat Taiwan benar-benar ketakutan terkiat akan tejadinya perang.
China sudah melakukan serangkaian latihan perang dan dekat dengan wilayah Taiwan. Kondisinya semakin panas ketika beberapa perwakilan Amerika Serikat mengunjungi Taiwan.
Baca juga: Taiwan bisa Semakin Ketakutan, Kendaraan Tempur China Mulai Mengepung, Ada di Semua Wilayah Taiwan
Tak hanya sampai disitu, AS juga tegas memberikan bantuan atau menjual senjata perang ke taiwan.
Hal yang semakin membuat China berang. Maka China mengatakan akan ada konsekwensi atas kebijakan AS tesebut.
Kini China disebut-sebut dalam posisi siaga perang dan siap menyerang Taiwan.
Seperti dikutip dari taiwannews.com nkegiatan militer regional yang provokatif baru-baru ini dan kampanye disinformasi menunjukkan kemungkinan invasi ke Taiwan, Menteri Luar Negeri Joseph Wu mengatakan pada hari Jumat (2 September) dalam sebuah wawancara dengan American Broadcasting Company.
Wu mengatakan kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan hanyalah salah satu dari banyak dalih yang digunakan China untuk melakukan operasi militer di dekat negara itu, menurut siaran pers kementerian luar negeri.
Baca juga: Provokasi AS semakin Menjadi-jadi, Sengaja Jual Senjata ke Taiwan, China Ambil Sikap Tegas, Perang?
Taiwan tidak akan menyerah pada tekanan China, dan China tidak dapat mencegah Taiwan menjalin lebih banyak teman, kata Wu.
Setelah latihan militer China pada awal Agustus, lebih banyak teman internasional menyatakan kesediaan mereka untuk mengunjungi Taiwan, menteri luar negeri menunjukkan.
Kami akan terus menyambut kunjungan para pemimpin demokrasi untuk menunjukkan dukungan mereka kepada Taiwan, katanya.
Menteri luar negeri mengatakan bahwa piagam PBB menetapkan perselisihan internasional harus diselesaikan melalui cara damai.
Baca juga: Taiwan Tembak Jatuh Drone yang Memasuki Kawasan Negara Tersebut, Tuduh China Lakukan Serangan
Dia juga mengatakan bahwa Taiwan yang demokratis adalah anggota komunitas global yang bertanggung jawab dan bahwa menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan adalah kebijakannya yang konsisten.
Mempertahankan status quo ini adalah kunci perdamaian dan stabilitas regional dan melayani kepentingan terbaik semua pihak yang terlibat, kata Wu.
Menteri luar negeri menekankan bahwa kontrol China atas Xinjiang, Tibet, dan Hong Kong, serta upayanya untuk merebut Taiwan, adalah contoh khas ekspansi otoriter. Untuk menghentikan ambisi Beijing, komunitas demokrasi harus bersatu untuk mencegah otoritarianisme merugikan kepentingan global, katanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/seorang-personel-militer-berjalan-melewati-pesawat-tempur-multiperan-j-16-china.jpg)