Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Harga TBS Sawit Riau

China Lockdown Penyebaran Covid-19 Picu Turunnya Harga TBS di Riau

Lockdown China melawan penyebaran virus Covid-19 dan berkurangnya permintaan CPO dari negara tirai bambu itu picu turunnya harga TBS di Riau.

Penulis: Rino Syahril | Editor: Ariestia
Istimewa
Lockdown China melawan penyebaran virus Covid-19 dan berkurangnya permintaan CPO dari negara tirai bambu itu picu turunnya harga TBS di Riau. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Lockdown China melawan penyebaran virus Covid-19 dan berkurangnya permintaan CPO dari negara tirai bambu itu picu turunnya harga TBS di Riau pekan ini di seluruh kelompok umur.

Penurunan tertinggi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit terjadi di kelompok umur 10 - 20 tahun yakni sekitar Rp 28,29 per kilogram . Sehingga harganya pekan ini Rp 2.523,03 per kilogram .

Kepala Dinas Perkebunan Riau Ir Zulfadli melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau Defris Hatmaja SP MSi mengatakan pada penetapan ke 35 bulan Agustus 2022 (periode 7-13 September 2022) ini harga TBS di Riau turun 1,11 persen dari pekan lalu.

"Turunnya harga TBS periode ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal," ujar Kepala Dinas Perkebunan Riau Ir Zulfadli melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau Defris Hatmaja SP MSi kepada Tribun, Selasa (6/9/2022).

Faktor internal turunnya harga TBS di Riau periode ini jelas Defris, disebabkan oleh terjadinya kenaikan dan penurunan harga jual CPO dan kernel dari perusahaan yang menjadi sumber data.

"Untuk harga jual CPO, PTPN V menjual CPO dengan harga Rp 11.300,50 per kilogram dan mengalami penurunan harga sebesar Rp 184,90 per kilogram dari harga minggu lalu, Sinar Mas Group menjual CPO dengan harga Rp. 11.137,72 per kilogram dan mengalami penurunan harga sebesar Rp 106,28 per kilogram dari harga minggu lalu. Astra Agro Lestari Group menjual CPO dengan harga Rp 11.030 per kilogram dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp 20,00 per kilogram dari harga minggu lalu. Asian Agri Group menjual CPO dengan harga Rp 10.713,43 per kilogram dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp 1.028,98 per kilogram dari harga minggu lalu. PT. Citra Riau Sarana menjual CPO dengan harga Rp 11.301,00 per kilogram dan mengalami penurunan harga sebesar Rp 87,00 per kilogram dari harga minggu lalu. PT. Musim Mas tidak melakukan penjualan CPO minggu ini," ucap Defris.

Sedangkan untuk harga jual Kernel, PTPNV, Sinar Mas Group dan Musim Mas tidak melakukan penjualan pada minggu ini. Astra Agro Lestari Group menjual Kernel dengan harga Rp 6.459,46 per kilogram dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp 333,33 per kilogram dari harga minggu lalu. Asian Agri Group menjual Kernel dengan harga Rp 6.232,00 per kilogram minggu ini dan PT Citra Riau Sarana menjual Kernel dengan harga Rp 6.530,00 per kilogram dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp 405,00 per kilogram dari harga minggu lalu.

Sementara dari faktor eksternal turunnya TBS di Riau kata Defris lagi, disebabkan harga komoditas minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) ambles 6,16 persen dalam sepekan.

Penurunan terbesar terjadi pada dua hari perdagangan terakhir minggu ini, setelah China melakukan lockdown di beberapa wilayahnya.

Mengacu pada Refinitiv, harga CPO dalam dua hari awal pekan ini relatif stabil dan hanya mengalami penurunan sedikit.

Sedangkan dalam dua hari perdagangan terakhir secara kumulatif ambles 5,52 persen .

Pada tengah pekan ini atau hari Rabu (31/9/2022) bursa Malaysia libur memperingati hari kemerdekaan Malaysia.

Harga CPO telah turun hingga 45 persen dari level tertinggi yang dicatatkan akhir April tahun ini atau tepat sehari setelah larangan ekspor CPO diberlakukan oleh pemerintah Indonesia. Pada 29 April 2022, harga CPO sempat menembus MYR 7.104 per ton.

Sementara dari sisi permintaan berpotensi menurun ketika China kembali melakukan lockdown untuk melawan penyebaran virus Covid-19.

Seperti diketahui, China masih memberlakukan zero Covid, sehingga ketika ada kasus baru maka mereka akan langsung lockdown wilayahnya. China merupakan konsumen CPO dunia terbesar setelah India.

Bahkan, jika melansir data dari UN Comtrade, China merupakan konsumen terbesar kedua untuk CPO Indonesia pada periode 2016-2020. (Tribunpekanbaru.com/Rino Syahril).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved