Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bripka RR, Bharada E dan Kuat Jujur Saat Dites Lie Detector, Beda Sama PC, Hasilnya Tak Diungkap

Bharada E, Bripka RR dan Kuat Ma'ruf dinyatakan jujur uji pakai Lie Detector, namun hasil Putri Candrawathi tidak akan diungkap ke publik

Foto: Youtube/Polri TV
Putri Candrawathi pada satu adegan rekonstruksi pembunuhan Brigadir J 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kelima tersangka pembunuhan Brigadir J dipastikan mengikuti uji atau tes menggunakan Lie Detector.

4 tersangka sudah. Kini tinggal menunggu hasil Ferdy Sambo yang baru mengikuti uji kejujuran pada Kamis (8/9/2022).

Polri telah memeriksa tersangka pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J menggunakan alat pendeteksi kebohongan (lie detector).

Dari empat tersangka yang sudah diperiksa, tiga di antaranya yakni Bharada E, Bripka RR dan Kuat Ma'ruf dinyatakan jujur.

Namun khusus hasil pemeriksaan Putri Candrawathi, hasil pemeriksaannya tak akan diungkap ke publik.

Nantinya, hasil tes lie detector terhadap Putri Candrawathi hanya akan menjadi konsumsi penyidik saja.

Lantas, apa alasan hasil pemeriksaan istri Ferdy Sambo itu tak akan diungkap ke publik?

"Projustitia itu untuk kepentingan penyidik, artinya untuk penyidik saja," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dikutip TribunStyle.com dari Tribunnews, Kamis (8/9/2022).

Penyidik, kata Dedi, bisa saja menyampaikan hasil lie detector Putri Candrawathi.

Namun, hasil itu bakal diungkap saat di persidangan sebagai alat bukti.

"Kalau penyidik mau sampaikan saat persidangan sebagai alat bukti petunjuk atau keterangan ahli," katanya.

Diberitakan sebelumnya, tim khusus (timsus) Polri memeriksa istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi menggunakan alat lie detector pada Selasa (6/9/2022).

Selain Putri, polisi juga memeriksa asisten rumah tangganya, Susi yang ikut dari Magelang, Jawa Tengah hingga ke rumah pribadinya sebelum penembakan itu terjadi.

Pemeriksaan dengan lie detector itu dilakukan di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, Sentul, Bogor, Jawa Barat.

"(Hari ini) PC dan Susi (diperiksa dengan lie detector)," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi saat dihubungi, Selasa (6/9/2022).

Hasil pemeriksaan lie detector Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Maruf dibongkar polisi (Kolase TribunJakarta.com)
3 tersangka hasil tesnya tunjukkan jujur

Tiga tersangka kasus pembunuhan Brigadir J selesai menjalani pemeriksaan dengan alat lie detector atau pendeteksi kebohongan.

Ketiga tersangka yang menjalani tes lie detector di antaranya Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR, dan Kuat Maruf alis KM.

Hasil tes lie detector ketiganya tidak menunjukan kebohongan.

"Barusan saya dapat hasil sementara uji Polygraph terhadap RE, RR dan KM, hasilnya 'No Deception Indicated' alias Jujur," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi kepada wartawan dalam keterangan tertulis, Selasa (6/9/2022).

Andi menegaskan hasil dari tes polygraph itu dilakukan sebagai bentuk membantu penyidik dan memperkaya bukti dan petunjuk untuk penyidik.

"Uji Poligraph sekali lagi saya jelaskan bertujuan untuk memperkaya alat bukti petunjuk," jelasnya.

Sebelumnya, Polri melakukan pemeriksaan dengan alat lie detector atau pedeteksi kebohongan kepada lima tersangka dan satu saksi dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Tiga tersangka yakni Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Bripka Ricky Rizal (RR) dan Kuat Ma'ruf (KM) sudah dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.

Selanjutnya, istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan asisten rumah tangganya, Susi juga diperiksa dengan alat lie detector pada Selasa (6/9/2022).

Terakhir, pemeriksaan lie detector itu juga akan dilakukan kepada eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada Kamis (8/9/2022) setelah dirinya diperiksa soal obstruction of justice kasus tersebut besok, Rabu (7/9/2022).

Uya Kuya Diminta Hipnotis PC

Publik masih dibuat penasaran apa sebenarnya motif pembunuhan berencana Brigadir J oleh Ferdy Sambo dan keempat tersangka lainnya yang hingga saat ini belum diungkap penyidik.

Terkait motif, sejauh ini masih menjadi spekulasi liar dari berbagai pihak.

Komnas HAM mengungkap temuan baru perihal kematian Brigadir J dan kasus dugaan pelecehan terhadap Putri Candrawathi.

Seperti diketahui, dalam konferensi pers pada Kamis (1/9/2022) lalu, Komnas HAM kembali menghembuskan isu dugaan pelecehan seksual Brigadir J terhadap Putri Candrawathi di Magelang.

Pihak Putri Candrawathi pun masih bersikukuh jika Brigadir J melakukan pelecehan pada istri Ferdy Sambo.

Pengakuan dari pihak Putri Candrawathi tentu membuat publik geram.

Pasalnya, kasus soal pelecehan tersebut sudah ditutup oleh penyidik Polri.

Hingga akhirnya, mantan Kabereskrim, Ito Sumardi menyarankan kepada Kapolri untuk mengundang Uya Kuya melakukan hipnoterapi kepada Putri Candarwathi.

Pasalnya keterangan Putri Candrawathi sangat dibutuhkan untuk mengungkap kasus pembunuhan Brigadir J.

"Saya jujur Kang punten saya ngomong sama Pak Kapolri 'Pak kalau kita meminta tolong sama Pak Uya Kuya pak ini semua beres' karena apa?

Orang kalau di bawah hipnoterapi kalau enggak salah dia menceritakan apa yang dilakukan meskipun pro justistitia tidak boleh," kata Ito dilansir TribunStyle.com melalui kanal YouTube Uya Kuya TV pada Rabu (7/9/2022), 

"Tapi itu bisa petunjuk kang, kenapa enggak dilakukan, sekarang masalahnya satu Kang Uya mau enggak," sambungnya.

Lebih lanjut, tindakan tersebut rupanya tidak boleh dilakukan dalam hukum.

"Karena saya menarik, saya bilang kalau begini paling tidak punya cerita, kalau orang akan bercerita," tutur Ito.

"PC kalau diajak omong sama akang saya yakin kang, seluruh Indonesia dunia juga akan cerita apa adanya."

"Paling tidak bisa jadi satu petunjuk lah cuma enggak tahu lah, kalau dari aspek hukum enggak diperbolehkan," sambungnya.

Sumber TribunStyle

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved