West Sumatera Dance Festival Digelar, SW Dance Co. Wakili Riau di Panggung Utama
Sebuah perhelatan festival tari akan segera digelar di Sumatera Barat pada akhir September 2022 mendatang tepatnya pada tanggal 19-23 September
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sebuah perhelatan festival tari akan segera digelar di Sumatera Barat pada akhir September 2022 mendatang tepatnya pada tanggal 19-23 September.
Kegiatan seni pertunjukan yang bernama West Sumatera Dance Festival ini diselenggarakan di kampus Institut Seni Indonesia atau ISI Padang Panjang.
Terselenggaranya Festival Tari bertaraf Internasional ini tak lain karena semangat dan niatan para akademisi tari di ISI Padang Panjang untuk memberikan ruang pertemuan dan panggung bagi para koreografer.
Terutama bagi koreografer lintas negara sebagai wadah untuk bertukar ilmu dan mengapresiasi satu sama lain.
Kegiatan Festival ini memiliki rangkaian acara yang sangat menarik dan dapat dijadikan sebagai penambah suplemen bagi proses kekaryaan selanjutnya.
Di antaranya: kolaborasi koreografer dan penari lintas negara, workshop dramaturgi tari oleh antropolog tari Renee Sriwulan, workshop tari tradisional, Konferensi Tari Internasional dengan pembicara:
Dr. Yola Yulfianti, M. Sn (Jakarta), Dr. Rasmida, M. Sn (Padang Panjang), Ari Rudenko (USA), Lau Beh Chin (Malaysia), Dr Erlinda (Padang Panjang), Sherli Novalinda, M. Sn (Padang Panjang), dan Nguyen Tan Chung (Vietnam).
Selain itu, diadakan pula Dance Parade yang nantinya akan menampilkan karya - karya dari koreografer lintas generasi, baik koreografer Sumatera Barat maupun koreografer dari luar Sumatera Barat, seperti Aldo Riyadi, David Putra Yudha, Rizky Ramadhan, Syaiful Erman, Mitta Huljannah, Nurmalena, Desi Atika, Hendra Nasution, dan M. Aqsal.
Puncaknya, akan ada penampilan untuk kategori main performance atau panggung utama yang menampilkan karya - karya koreografer lintas negara.
Adapun koreografer yang akan tampil sebagai main performance dalam helat festival ini ialah Siti Wulandari (Indonesia), Lau Beh Chin (Malaysia), Nguyen Tan Chung (Vietnam), Rio Mefry (Indonesia), Syahril Alex (Indonesia), dan Ari Rudenko (USA).
Siti Wulandari sebagai pimpinan komunitas SW Dance Co. mengaku sangat bangga bisa terpilih sebagai salah satu koreografer yang akan tampil di panggung main performance.
Hal ini dikarenakan alumni ISI SURAKARTA ini adalah satu - satunya koreografer dari luar Sumatera Barat yang mendapat kesempatan dan kepercayaan untuk turut menyajikan karya tarinya dalam festival ini.
Proses latihan terus Wulan lakukan menjelang keberangkatan, siang hingga malam.
Bersama para penarinya, ia fokus pada kerja ketubuhan dan eksplorasi bentuk yang maksimal demi ketercapaian bentuk, gagasan, dan isi dari karya yang akan disajikan nanti.
Kali ini, koreografer yang berusia 24 tahun ini akan menyajikan karya dengan judul “KAMPONG PAUH”, yang mana sebelumnya karya ini sudah meraih kategori Penyaji Tari Inovatif Terbaik dalam perlombaan tari yang diselenggarakan oleh BPNB KEPRI secara virtual/daring.
Merupakan tantangan tersendiri bagi Wulan, karena ia harus meng-alihmedia-kan atau memindahkan bentuk konsep sajian karya ini, yang semula berbentuk dance film, lalu kali ini akan dipertunjukkan secara live di atas panggung.
“Ini merupakan tantangan sekaligus sebuah kebanggan bagi kami. Karena tidak mudah untuk berproses dalam waktu yang cukup singkat.
Ditambah lagi harus mempersiapkan keberangkatan berikut urusan teknis dan management.
Namun kami akan berupaya sebaik - baiknya. Latihan terus dijalankan, berikut persiapan secara teknis.
Semoga kami dapat membawa nama harum Riau dan juga Indonesia dalam festival ini. Mohon doa dari semuanya,” tutup Wulan.
( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/west-sumatera-dance-festival-digelar-sw-dance-co-wakili-riau-di-panggung-utama.jpg)