Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sekjen PBB Antonio Guterres dan Presiden Rusia Vladimir Putin Ngobrol Santai di Telepon

Telpon Sekjen PBB Antonio Guterres, Presiden Rusia Vladimir Putin bicara ketahanan pangan dan konflik Ukraina.

Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Ilham Yafiz
DOKUMENTASI AFP
Sekjen PBB Antonio Guterres dan Presiden Rusia Vladimir Putin Ngobrol Santai di Telepon 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Telpon Sekjen PBB Antonio Guterres, Presiden Rusia Vladimir Putin bicara ketahanan pangan dan konflik Ukraina.

Ketahanan pangan global, dan kesepakatan biji-bijian juga mereka bicarakan.

Kremlin mengungkapkan pembicaraan Vladimir Putin dengan Antonio Guterres tersebut.

Diberitakan Rusia Today, Antonio Guterres memberi tahu Putin tentang langkah-langkah yang diambil PBB untuk mencabut pembatasan ekspor barang pertanian dan pupuk Rusia.

Moskow dan PBB sepakat untuk bekerja sama erat lebih lanjut untuk memastikan keamanan pangan internasional, kata pernyataan itu.

Juga dibahas adalah situasi di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhye, yang terbesar dari jenisnya di Eropa, yang terletak di Ukraina tetapi telah dikendalikan oleh Rusia sejak Maret.

Moskow telah berulang kali menuduh pasukan Kiev menembaki lahan pabrik, memperingatkan bahwa tindakan tersebut dapat menyebabkan bencana nuklir skala Chernobyl.

Kiev telah membantah tuduhan itu dan malah menyalahkan Rusia atas insiden di fasilitas itu, meskipun daerah itu sudah berada di bawah kendali Moskow.

Pada hari Rabu, Putin menyambut baik upaya pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional, yang bertujuan untuk berkontribusi pada keamanan pabrik dan memberi tahu Guterres tentang langkah-langkah yang telah diambil Rusia untuk memastikan keamanannya. IAEA mengirim misi ke pabrik pada 1 September.

Keduanya juga membahas misi pencarian fakta PBB yang diperkirakan akan menyelidiki serangan Juli di pusat penahanan yang menampung tawanan perang Ukraina di dekat pemukiman Yelenovka di Republik Rakyat Donetsk.

Moskow menyalahkan Kiev atas serangan yang menewaskan 50 tahanan dan 73 lainnya terluka. Kiev membantah tuduhan itu, mengklaim bahwa pasukan Rusia telah melancarkan serangan untuk menjebak Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia mengundang para ahli dari PBB dan Komite Palang Merah Internasional untuk melakukan penyelidikan yang tidak memihak.

Pada hari Rabu, Guterres mengatakan kepada Putin bahwa PBB masih melakukan persiapan aktif untuk misi tersebut, menurut Kremlin.

( Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved