Berita Riau

Pernah Dirawat di RSJ Tampan 14 Hari, Pria Perakit Bom di Riau ke Polisi Ngaku Sering Dapat Bisikan

Perakit Bom di Riau berinisial MN alias Ocu (47) yang merupakan warga Inhu ternyata pernah di rawat di rumah sakit jiwa

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Nurul Qomariah
Tribunpekanbaru.com/Doddy Vladimir
Pelaku Perakit Bom di Riau berinisial MN alias Ocu ternyata pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan selama 14 hari. 

Bom yang dibuat pelaku ini, jenis bom pipa. Terbuat dari paralon, dan diisi dengan pecahan keramik.

"Kalau pada saat bom meledak ada orang di dekatnya, bisa luka hingga meninggal dunia," kata Asep.

Lanjut Kombes Asep, tim Jibom Gegana yang ikut saat proses penangkapan terhadap pelaku, menyatakan jika daya ledak bom yang dibuat pelaku sekitar 50 sampai 60 meter dan masuk kategori low explosive, atau daya ledak rendah.

"Di dalamnya ada pecahan keramik, ini kalau meledak bisa masuk ke dalam (tubuh), seperti granat," ucap Asep.

Ia menerangkan, pelaku tidak menggunakan pemicu detenator. Namun pelaku membuat kumparan sebagai penghantar panas.

MN alias Ocu, sempat meledakkan bom hasil rakitannya pada subuh hari.

Suara ledakan, diketahui terdengar hingga radius 1 kilometer.

Kombes Pol Asep Darmawan mengatakan, pelaku sehari-hari tidak bergaul dengan masyarakat sekitar tempat ia tinggal di rumah kontrakannya.

Pelaku juga pernah melempar anak-anak di sana.

"Tempat dia meletakkan bom yang sudah meledak, itu warung ada rumah seseorang. Menurut dia itu orang yang menyuruh dia pindah. Karena masyarakat resah dengan pelaku, karena sempat mendengar beberapa ledakan pada malam hari," terang Asep, saat ekspos kasus, Rabu (5/10/2022).

"Kalau yang di TKP pertama itu (warung, red), terdengar hingga 1 km, itu waktu subuh," imbuh Asep.

Ulah pelaku lainnya yang dikeluhkan warga, yaitu dirinya pernah menembak seorang anak dengan senapan angin.

Selanjutnya, pelaku kerap makan di warung namun tidak bayar.

Terakhir karena sering ditagih, pelaku menyerahkan senapan angin miliknya kepada pemilik warung.

"Jadi dia ini tidak ada kerjaan. Pernah didamaikan masyarakat sekitar, dan disuruh pindah. Itu lah waktu subuh di warung itu (diletakkan bom) meledak di depan warung.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved