Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Taiwan Semakin Ketakutan dengan Keamanan Global , Sebut China bisa Seperti Rusia

Taiwan sebut , China bisa seperti Rusia yang kini berperang dengan Ukraina . Hal tersebut tidak terlepas dari keamanan global

Editor: Budi Rahmat
AFP
Militer taiwan , Taiwan semakinj takut dengan keamanan Global yang bisa membuat China melakukan serangan 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Taiwan semakin khawatir dan ketakutan jika sewaktu-waktu China akan mengambil keputusan yang sama seperti Rusia .

Taiwan menilai bahwa ancaman global terhadap keamanan dan demokrasi yang semakin membahayakan.

Hal itu tidak terlepas dari perang yang terjadi antara Ukraina dnegan Rusia.

Baca juga: Pesawat Tempur China Kepung Wilayah Perbatasan , Taiwan Langsung Kerahkan Senjata anti Pesawat

Hal tersebut disampauikan oleh Menteri Luar Negeri Joseph Wu. Ia mengatakan perang di Ukraina telah membuat Taiwan lebih khawatir tentang ancaman global terhadap keamanan dan demokrasi.

Itu datang dari wawancara Wu dengan jaringan televisi France 24 pada hari Kamis.

Wu mengatakan perang di Ukraina telah membuat orang Taiwan lebih sadar bahwa China dapat mengambil tindakan serupa seperti Rusia.

Pemerintah Taiwan telah menanggapi ancaman ini dengan memperkuat pelatihan militer, membeli lebih banyak senjata, dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain.

Ilustrasi. Taiwan coba-coba ujuk pesawat tempur. Giliran diserang china nanti minta bantuan AS
Ilustrasi. Taiwan coba-coba ujuk pesawat tempur. Giliran diserang china nanti minta bantuan AS (pixabay)

Wu mengatakan Taiwan adalah lokasi strategis yang penting bagi China. Dia mengatakan pemerintah otoriter Beijing berharap seluruh dunia akan tetap fokus pada masalah ketegangan lintas selat dan mengabaikan China yang menyebarkan ideologinya di wilayah lain.

Baca juga: China Gertak Sambal, Amerika Sebut China Tak Akan Berani Invasi Taiwan

Menteri mengatakan China telah mengancam Taiwan untuk waktu yang lama. Pada Januari 2019, Presiden China Xi Jin-ping menegaskan kembali bahwa Taiwan harus menerima kebijakan "satu negara, dua sistem" dan bahwa Beijing akan mempertimbangkan untuk menggunakan kekuatan untuk mewujudkannya.

Wu mengatakan tekanan militer China, perang kognitif, peretasan, dan ancaman ekonomi hanya meningkat sejak saat itu.

Wu menambahkan bahwa Taiwan berharap tidak akan ada perang, tetapi bersedia mempertahankan diri dari serangan China.

Dia menunjukkan bahwa Taiwan memproduksi 62 persen semikonduktor dunia, dan ekonomi global akan menghadapi konsekuensi serius jika industri ditutup selama invasi.

Baca juga: Amerika Provokasi Kawasan Asia, Sebut China Mampu Blokade Kawasan Laut Taiwan

Wu juga menyerukan demokrasi di seluruh dunia untuk mengutuk ancaman China terhadap Taiwan.

Dia mengatakan bahwa pengambilalihan Taiwan oleh Beijing akan menimbulkan risiko bagi seluruh kawasan Indo-Pasifik dan bahwa dunia harus menghentikan penyebaran otoritarianisme. (*)

( Tribunpekanbaru.com / Budi R )

Baca juga: Gedung Putih Tarik Penyataan Joe Biden soal Pengerahan Militer ke Taiwan Jika China Mengganggu

Baca juga: Tak Hanya Peralatan Perang, AS akan Kerahkan Militernya ke Taiwan jika China Terus Mengganggu

Baca juga: Percuma China Koar-koar, AS Malah Perluas Bantuan Militer untuk Taiwan, Halangi Agresi Beijing

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved