Siapa Nenek Moyang Manusia Setelah Nabi Adam? Kisah Nabi Nuh dan Bahteranya
Sudah tahukah anda siapa nenek moyang manusia setelah Nabi Adam? Jika belum tahu, simak Kisah Nabi Nuh dan bahteranya berikut ini
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sudah tahukah anda siapa nenek moyang manusia setelah Nabi Adam? Jika belum tahu, simak Kisah Nabi Nuh dan bahteranya berikut ini.
Setelah keturunan Nabi Adam dan Siti Hawa menjadi manusia awal di bumi dan Nabi Idris yang mendakwahi setelah Nabi Adam, mereka dimusnahkan karena banjir bandang.
Banjir bandang itu terjadi pada masa Nabi Nuh dan banjir bandang itu mematikan semua makhluk termasuk manusia selain pengikut Nabi Nuh dan binatang yang ada di bahtera Nabi Nuh.
Setelah banjir bandang usai, Nabi Nuh dan pengikut setianya kembali turun ke tanah setelah ditenggelamkan oleh air dan semua binatang pun kembali ke alamnya.
Sejak itulah kehidupan manusia kembali dimulai di bumi, sehingga Nabi Nuh disebut nenek moyang manusia setelah Nabi Adam.
Lantas, bagaimana Kisah Nabi Nuh dan bateranya, simak pemaparan di bawah ini :
Berikut kami paparkan Kisah Nabi Nuh yang berumur panjang yakni mencapai 950 tahun hingga kapal Nabi Nuh dan banjir bandang yang tenggelamkan bumi.
Setiap kisah Nabi yang diajarkan saat menempuh pendidikan atau diceritakanorangtua pasti selalu terdengar menyenangkan, begitu juga dengan Kisah Nabi Nuh .
Kisah Nabi dan Rasul yang sering diceritakan ketika masih sekolah biasanya terdiri dari 25 nabi dan rasul, tentunya Kisah Nabi Nuh termasuk populer diceritakan.
Selain menyenangkan, kisah para Nabi dan Rasul selalu memiliki nilai-nilai yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
Bahkan, bisa menambah pahala dan keimanan untuk diri kita sendiri.
Hampir semua orang pasti sudah mengetahui kisah Nabi yang terselamatkan dari banjir bandang yang cukup besar dengan membuat kapal.
Bukan hanya dirinya saja yang diselematkam, tetapi para umatnya dan hewan-hewan juga diselamatkan oleh Nabi Nuh AS.
Namun, bagi mereka yang tidak mengikuti perintah dari Nabi Nuh AS akan tenggelam bersama banjir bandang yang telah direncanakan oleh Allah S.W.T.
Anak dari Nabi Nuh AS juga tak mempercayai akan datangnya musibah banjir bandang, hingga akhirnya dirinya harus tenggelam bersama banjir bandang itu.
