Harga TBS Sawit Riau
Faktor Eksternal Naiknya Harga TBS Sawit Riau Periode 26 Oktober-1 November 2022
Kenaikan harga TBS sawit Riau periode 26 Oktober-1 November 2022 juga dipengaruhi faktor eksternal.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kenaikan harga TBS sawit Riau periode 26 Oktober-1 November 2022 juga dipengaruhi faktor eksternal.
Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) kembali melesat di pekan ini memicu naiknya harga TBS sawit Riau pekan ini.
"Harga CPO itu merupakan faktor eksternal untuk harga (tandan buah segar) TBS, kalau harga CPO dunia melambung maka harga TBS akan naik," ujar Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan (Disbun) Riau Defris Hatmaja kepada Tribun, Selasa (25/10/2022).
Dalam 3 pekan ini saja kata Defris, harga CPO dunia terus melesat, sehingga dalam 3 pekan ini harga minyak nabati ini terus naik beruntun.
"Pekan ini hargaTBS sawit Riau naik diseluruh kelompok umur dan tertinggi naik di kelompok umur 10 tahun sampai 20 tahun sekitar Rp 150,72 per kilogram dan harganya pekan ini TBS sekitar Rp 2.660,57 per kilogram," ujar Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau Defris Hatmaja SP MSi kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (25/10).
Kemudian hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di Indonesia dan Malaysia membatasi produksi dan mengganggu logistik.
Hal tersebut memicu kekhawatiran pada produksi CPO yang berasal dari kedua produsen utama dunia mengalami penurunan.
"Ketika produksi turun dan permintaan tetap, maka harga tentunya akan mengalami kenaikan," ucap Defris.
Lebih jauh Defris juga memaparkan, Pemerintah China di bawah komando Presiden Xi Jinping masih menerapkan kebijakan zero Covid-19, menjadi salah satu pemicu pelambatan ekonomi.
Dengan kebijakan tersebut, ketika kasus Covid-19 mulai meningkat, maka karantina wilayah (lockdown) akan diterapkan.
"Alhasil, aktivitas ekonomi menjadi maju mundur. Hal ini diperparah dengan disrupsi energi dan pangan akibat perang Rusia - Ukraina serta pelambatan ekonomi global akibat kenaikan suku bunga yang agresif di berbagai negara guna meredam inflasi," ungkapnya. (Tribunpekanbaru.com/Rino Syahril)