Berita Kampar
Apa Itu Talempong dan Basiacuong yang akan Jadi Persembahan dalam Tour de Muara Takus 2022 Kampar
Sejumlah persembahan kesenian, pesta adat, makanan unik hingga lokasi wisata akan mewarnai event Tour de Muara Takus seperti Talempong dan Basiacuong
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Pemerintah Kabupaten Kampar menjadikan Tour de Muara Takus (TdM) menjadi agenda pariwisata.
Helatan ini digelar pada Sabtu (12/11/2022).
Sejumlah persembahan kesenian, pesta adat, makanan unik hingga lokasi wisata akan mewarnai event Tour de Muara Takus.
Di antaranya Talempong dan Basiacuong, apa itu?
Talempong merupakan pertunjukan seni dengan menggunakan alat musik talempong, sejenis gendang.
Sedangkan Basiacuong adalah tradisi lisan masyarakat Kampar. Tradisi ini dilakukan dengan berbalas pantun dengan bahasa asli Ocu Kampar.
Untuk event Tour de Muara Takus ini, sejumlah kegiatan dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud).
Terutama suguhan di tiap Pitstop atau pemberhentian peserta Sepeda Balap.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata pada Disparbud Kampar, Sarkawi mengatakan, sejumlah pertunjukan seni budaya dan sajian kuliner disuguhkan kepada peserta selama di Pitstop.
"Waktu peserta di pitstop itu antara 15 menit sampai 20 menit. Jadi harus benar-benar dimaksimalkan," ujar Sarkawi kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (8/11/2022).
Di Pitstop 1, peserta akan disambut dengan pencak silat dan tari persembahan.
Kemudian perkenalan tentang arsitektur Rumah Adat Istana Kesultanan Kampa.
"Nanti di Pitstop 1 juga, nanti ada pemaparan tentang sejarah Masjid Jami'," katanya.
Seperti diketahui, Masjid Jami' di Air Tiris Kecamatan Kampar dibangun pada tahun 1901.