Berita Kepulauan Meranti
Tidak Ikut Defile Saat Opening Porprov 2022, Ternyata Ini Penyebab Kontingen Kepulauan Meranti Absen
Terkait tidak ikut sertanya dalam pawai defile tadi malam, sudah disepakati dengan cabor tidak ikut pawai defile karena tak punya seragam kontingen
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: CandraDani
TRIBUNPEKANBARU.COM, MERANTI - Kontingen Kabupaten Kepulauan Meranti di pembukaan ajang
Pekan Olahraga Provinsi atau Porprov 2022 Riau ke-10 di Kuantan Singingi menjadi sorotan.
Dalam video yang beredar di media sosial, nampak kontingen kabupaten termuda di Riau itu berjalan melintasi jalur pawai tanpa rombongan atlet dan official.
Yang yang terlihat hanya perwakilan bujang dara dan seorang paskibraka yang membawa bendera daerah.
Ketua KONI Kepulauan Meranti, Hendrizal alias Bocang mengatakan bahwa Kepulauan Meranti hadir dalam ajang olahraga 4 tahunan itu, hanya saja mereka tidak ikut dalam pawai defile karena tidak memiliki kostum dan seragam kontingen.
"Terkait tidak ikut sertanya kita dalam pawai defile tadi malam, sudah disepakati dengan cabor tidak ikut pawai defile karena kita tak punya seragam kontingen. Kalau kita ikut defile dengan seragam berbelang- belang kan kurang etis dan nanti dibully orang, terkena mental anak-anak atlet," kata Hendrizal.
Dirinya mengatakan ketidakhadiran tersebut sudah diinformasikan ke pihak PB.
"Kalau pembawa bendera dan bujang dara itu harus ada, karena Meranti sudah terdaftar sebagai peserta Porprov, jadi tetap harus ada walaupun kontingennya kosong dan tidak hadir," kata Hendrizal.
Dikatakan, dari 27 Cabang Olahraga (Cabor) yang dipertandingkan, Kepulauan Meranti hanya mengirimkan 5 cabor dengan 49 atlet yang berangkat secara mandiri, diantaranya Panahan, Tinju, Panjat Tebing, Sepak Takraw dan Atletik.
Keikutsertaan Kepulauan Meranti dalam Porprov tahun ini, meskipun tidak dianggarkan didasari kuatnya keinginan beberapa cabang olahraga dan desakan para atlet sehingga mereka memilih untuk berangkat secara mandiri.
"Seperti kita ketahui, KONI Kabupaten Kepulauan Meranti pada tahun ini tidak memberangkatkan kontingen untuk ikut serta di ajang Porprov Riau. Tentu saja ini sebuah berita duka bagi insan olahraga, karena 4 tahun belakangan pasca terbentuknya Kabupaten Meranti, kita tidak pernah absen mengikuti. Namun oleh beberapa kendala tahun ini kita harus absen," kata Hendrizal.
Dijelaskannya beberapa cabor akhirnya menyatakan siap berangkat secara mandiri dengan biaya sendiri.
KONI Kepulauan Meranti, kata Hendrizal, terus berusaha mencari solusi untuk memenuhi keinginan para atlet tersebut.
"Dari awal para atlet minta KONI yang urus semua administrasi dan mereka siap dengan biaya mandiri. KONI selaku lembaga yang ditunjuk untuk memimpin kontingen mengambil kesimpulan kita bersama-sama sepakat untuk berangkat secara mandiri, KONI berangkat bolak balik rapat juga pakai biaya mandiri," tuturnya.
Disampaikan, berkat perjuangan dan terus membangun komunikasi dengan Komisi III dan Banggar DPRD, akhirnya Pemda Meranti menggelontorkan sedikit anggaran.
"Di ujung-ujung jelang berangkat, komisi III yang membidangi olahraga telah memperjuangkan hal itu. Awalnya kan kita tak ada anggaran yang disiapkan oleh Pemda, tapi akhirnya diperjuangkan oleh komisi III sehingga masuk lah sedikit anggaran tetapi tidak langsung ke KONI, namun dikelola oleh Dispora nama bantuannya adalah pembinaan atlet. Uang itu disisipkan terakhir satu hari jelang ketuk palu APBD perubahan 2022," tuturnya.
Disampaikan, dalam ajang tersebut kontingen Kabupaten Kepulauan Meranti tidak menargetkan menjadi juara, hanya berusaha untuk menampilkan yang terbaik saja.
"Satu hal lagi, kita tidak berharap target dan hasil yang besar di Porprov ini, karena kita berangkat betul-betul dalam kondisi sempit, tidak ada TC persiapan sama sekali, minim puding dan suplemen atlet juga tidak ada. Sementara itu kabupaten kota lain TC nya berbulan-bulan, ini sangat mengganggu kemampuan dan prestasi atlet, karena kita tak punya biaya untuk itu," pungkasnya.
Sementara itu ketua Kontingen Kepulauan Meranti, Sudarto menambahkan bahwa keikutsertaan ini berawal dari keinginan Kepulauan Meranti pasca statement Bupati Muhammad Adil yang tidak mau mengirim perwakilan kontingen ke Porprov di Kuansing.
"Jadi dasar itulah kemudian atas kebijakan ketua setelah diadakan rapat sehingga adalah keinginan kawan-kawan cabor untuk berangkat secara mandiri, diperjalanan dibantu pembiayaan tranportasi untuk tiga cabor, sementara dia lainnya berangkat mandiri," ujarnya.
Dikatakannya juga, seragam lah yang menyebabkan tidak ikutnya defile kontingen Kepulauan Meranti pada saat pembukaan porprov.
"Mengapa tidak ikut defile? untuk ikut defile itu wajib menggunakan seragam, sedangkan kita tidak punya uniform atau seragam. Tentunya lebih tidak etis lagi jika kita pakai baju belang- belang," ujarnya lagi.
Sudarto juga mengaku bahwa terkait ketidak ikutan tersebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Pengurus Besar (PB) Porprov X Riau 2022.
"Kami sudah menyampaikan itu dengan ketua di PB, karena kondisi Meranti seperti ini kami tidak ikut defile dan itu sudah dari awal disampaikan. Dalam ketentuannya untuk ikut defile harus 75 orang, sementara kita hanya 49 orang," jelasnya.
Sudarto juga membeberkan keterbatasan anggaran yang dimiliki, dimana terkait hal itu pihaknya mendapatkan perhatian langsung dari tuan rumah.
"Kondisi kontingen kita hari ini serba terbatas, kalau dibilang kurang ya serba kekurangan. Seperti untuk sewa pemondokan kita, karena ada rasa perhatian dari tuan rumah, kita dapat potongan harga sewa 50 persen," pungkasnya.
(Tribunpekanbaru.com/ Teddy Tarigan)
