Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Pekanbaru

Tak Lulus Ujian SIM di Pekanbaru, Masyarakat Bisa Ikut Coaching Clinic Gratis

Satlantas Polresta Pekanbaru, menyediakan layanan coaching clinic atau bimbingan belajar untuk masyarakat yang tak lulus ujian SIM.

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ariestia
Istimewa
Satlantas Polresta Pekanbaru, menyediakan layanan coaching clinic atau bimbingan belajar untuk masyarakat yang tak lulus ujian SIM. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Pekanbaru, menyediakan layanan coaching clinic atau bimbingan belajar untuk masyarakat yang tak lulus ujian Surat Izin Mengemudi (SIM).

Sebagaimana diketahui, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengeluarkan kebijakan baru soal ujian ulang bagi masyarakat yang gagal saat ujian SIM.

Dalam Surat Telegram (ST) Nomor: ST/2386/X/YAN.1.1./2022 itu, Kapolri memperbolehkan warga yang gagal ujian mengemudi untuk mengulang di hari yang sama.

Pasalnya, sebelum adanya kebijakan Kapolri ini, masyarakat harus menunggu beberapa hari untuk bisa ikut ujian ulang.

Salah satunya di Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) 0914 Polresta Pekanbaru. Masyarakat yang gagal, harus menunggu jadwal ujian ulang hingga sepekan. 

Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal, juga sudah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Satpas 0914 Polresta Pekanbaru.

Sama seperti Kapolri, Irjen Iqbal turut meminta agar petugas dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat, khususnya yang akan mengulang ujian SIM.

Untuk membantu masyarakat, Satlantas Polresta Pekanbaru kini juga sudah menyediakan layanan coaching clinic atau bimbingan belajar agar mendapatkan pemahaman sebelum melakukan ujian ulang. Ini supaya mereka bisa berhasil dan lulus ujian.

“Kami telah menyediakan inovasi yang kami beri nama coaching clinic untuk masyarakat agar tidak kesulitan saat membuat SIM,” kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Pria Budi Selasa (22/11/2022).

Sementara itu Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Birgitta Atvina Wijayanti menuturkan, membuat SIM bukan hal yang dapat dipandang sebelah mata.

Hal ini lantaran masyarakat pemegang SIM, haruslah orang yang benar-benar paham dan mengerti aturan berkendara dan berlalu lintas.

“Tidak bisa sembarangan mengeluarkan SIM. Karena dampaknya kepada keselamatan pengguna di jala raya. Maka kita adakan coaching clinic merupakan program pelatihan bagi masyarakat yang hendak membuat SIM. Masyarakat akan dapat pelatihan oleh Polantas sebelum melakukan ujian praktik pembuatan SIM," urai Kompol Birgitta.

Mantan Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Riau ini melanjutkan, setelah masyarakat betul-betul paham dan lancar, baru mereka dapat mengikuti ujian SIM kembali.

"Jadi masyarakat tidak akan kesulitan lagi saat ujian praktik maupun teori pembuatan SIM. Semoga dengan program ini masyarakat bisa menjadi paham dan mengerti bagaimana mengemudikan kendaraan di jalan raya. Selain itu, masyarakat bisa juga mendapatkan SIM dengan mudah dengan kemampuan yang mereka dapat dari berlatih,” ulas dia.

Kasat Lantas menambahkan, meski dapat mengulang ujian di hari yang sama, namun tetap ada batasannya. Maksimal dua kali dalam sehari.

Apabila masih gagal, masyarakat yang bersangkutan dapat kembali mengulang setelah tujuh hari kemudian.

"Agar itu tidak terjadi, kami latih masyarakat agar lancar dengan coaching clinic,” tandas Kompol Birgitta.(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved