Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Gempa Turki

UPDATE Gempa Turki dan Suriah, Terjadi Bentrokan dan Penjarahan di Kota

Relawan hingga warga melaporkan adanya penjarahan serta kerusuhan di perkotaan pasca gempa Turki

Editor: Sesri
AFP/OMAR HAJ KADOUR
Pemandangan dari udara ini menunjukkan penduduk mencari korban dan penyintas di tengah puing-puing bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di desa Besnia dekat Harim, di provinsi Idlib barat laut yang dikuasai pemberontak Suriah di perbatasan dengan Turki, pada 6 Februari 2022. Korban meninggal akibat gempa Turki dan Suriah mencapai lebih dari 19.000 orang. Proses evakuasi saat ini masih berlanjut. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Update gempa bumi Turki dan Suriah, lebih dari 25.000 jiwan meninggal dunia akibat gempa magnitudo 7,8 pada Senin (6/2/2023).

Jumlah korban tewas terus meningkat, melebihi 21.000 di Turki, dan lebih dari 3.500 lainnya di Suriah, dengan total jumlah keseluruhan melebihi 25.000.

Beberapa korban selamat ditemukan dan berhasil dievakuasi di hari kelima setelah gempa bumi.

Di sisi lain, relawan hingga warga melaporkan adanya penjarahan serta kerusuhan di perkotaan.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dia akan mengambil tindakan keras terhadap para penjarah.

"Kami telah menyatakan keadaan darurat," katanya saat berkunjung ke zona bencana.

“Artinya, mulai saat ini orang-orang yang terlibat penjarahan atau penculikan harus tahu bahwa tangan tegas negara ada di belakang mereka,” ujarnya.

Seorang penduduk mengatakan dia menyaksikan penjarahan pada hari-hari pertama setelah gempa, sebelum dirinya meninggalkan kota menuju desa.

“Orang-orang menghancurkan jendela dan pagar toko dan mobil,” kata Mehmet Bok (26).

Baca juga: VIDEO VIRAL Gempa Turki: Dibalik Reruntuhan, Wanita Ini Sempat Menolak Keluar karena Tak Pakai Hijab

Baca juga: 40 Jam Tertimpa Runtuhan Gempa Turki, Sekeluarga Ini Ditemukan dalam Keadaan Mengejutkan

Sebanyak 48 penjarah telah ditangkap oleh otoritas Turki, kata media pemerintah, para tersangka ditahan di delapan provinsi berbeda.

Bentrokan juga dilaporkan terjadi di perkotaan.

Adanya bentrokan tersebut membuat keraguan akan status keamanan di Turki.

Beberapa organisasi penyelamat mengatakan bentrokan telah menyebabkan penangguhan pekerjaan mereka.

Dilaporkan pada hari Sabtu (11/2/2023), dua kelompok penyelamat dan bantuan dari Jerman menghentikan operasi dengan alasan masalah keamanan.

Tim Austria juga sempat menangguhkan pekerjaan penyelamatan dan penyaluran bantuan, namun kini telah melanjutkan kembali.

( Tribunpekanbaru.com / Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved