Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Benny Wenda : TPNPB Tidak Masuk ULMWP, Pilot Selandia Baru Harus Dibebaskan

Saya ingin mengklarifikasi bahwa grup khusus ini bukan bagian dari struktur ULMWP dan tidak bertindak di bawah naungan ULMWP

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
ULMWP
Benny Wenda 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pentolan KKB Papua yang juga Ketua ULMWP , Benny Wenda menyatakan bahwa TPNPB tidak masuk struktur ULMWP dan pilot Selandia Baru yang disandera harus dibebaskan.

Benny Wenda menyatakan atas nama ULMWP kembali menyerukan pembebasan tanpa syarat Phillip Mehrtens, pilot yang diculik dan disandera oleh sekelompok TPNPB.

"Saya dan Eksekutif ULMWP telah bekerja di belakang layar sejak penculikan terjadi untuk menjamin pembebasannya dengan aman," ungkap Benny Wenda .

Benny Wenda sekaligus mengklarifikasi tentang TPNPB.

"Saya ingin mengklarifikasi bahwa grup khusus ini bukan bagian dari struktur ULMWP dan tidak bertindak di bawah naungan ULMWP. Mereka telah menjelaskan bahwa mereka tidak setuju dengan strategi kami dan tidak ingin menjadi bagian dari ULMWP," jelas Benny Wenda .

Melalui Tentara Papua Barat , kata Benny Wenda , ia bertujuan untuk menyatukan faksi utama militer Papua Barat , menyusul suksesnya federasi faksi politik di bawah ULMWP pada tahun 2014.

"Tetapi faksi khusus TPNPB yang menculik Mr Mehrtens menolaknya. Visi ULMWP tetap satu kesatuan: seperti yang dikatakan oleh simbol nasional kita, kita adalah satu orang dengan satu jiwa. Saya terus mengincar persatuan semua kelompok perlawanan untuk menemukan solusi damai," tutur Benny Wenda .

Lebih lanjut Benny Wenda mengatakan, ia berkomitmen pada strategi diplomasi damai dan terlibat dengan mekanisme politik internasional.

"Saya mengulangi tawaran saya kepada Presiden Widodo untuk duduk bersama saya dan mendiskusikan bagaimana menyelesaikan masa depan Papua Barat secara damai melalui proses yang dimediasi secara internasional," harap Benny Wenda .

Beny Wenda mengklaim ia telah menawarkan bantuan kepada Pemerintah Selandia Baru dan ingin menegaskan kembali bahwa ia terbuka untuk menjadi bagian dari negosiasi apa pun untuk membebaskan Tuan Mehrtens.

"Kami ingin bekerja sama dengan Selandia Baru untuk menyelesaikan situasi ini, dan konflik secara luas. ULMWP telah terlibat dengan Selandia Baru melalui Forum Kepulauan Pasifik (PIF), dan komunike PIF 2019 yang mendukung kunjungan PBB untuk menyelidiki hak asasi manusia di Papua Barat ," papar Benny Wenda .

Menurut Benny Wenda , masyarakat internasional tidak boleh melupakan fakta bahwa Indonesia adalah penjajah dan penjahat di Papua Barat .

"Kami tidak ingin tindakan semacam ini salah menggambarkan atau mengalihkan perhatian dari pertahanan damai kami atas tanah kami, yang akan kami teruskan sampai kami akhirnya memenangkan kebebasan kami. Situasi ini harus diselesaikan agar perjuangan damai kita melawan pendudukan militer dapat berjalan seperti biasa," tegas Benny Wenda .

( Tribupekanbaru.com / Pitos Punjadi )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved