Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tantang ICC, Presiden Rusia Vladimir Putin Injakan Kaki di Ukraina

Perjalanan itu dilakukan setelah surat perintah penangkapan dikeluarkan untuk Putin oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin Kunjungi Krimea dan Mariupol di Tengah Invasi ke Ukraina 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kunjungan ke Mariupol Ukraina pada hari Minggu (19/3/2023) di tengah-tengah terbitnya surat perintah penangkapannya yang diterbitkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) Deen Hag.

ICC menerbitkan surat penagkapan terhadap Vladimir Putin dengan tuduhan deportasi ribuan anak Ukraina oleh Rusia selama konflik.

Menurut kantor berita negara TASS pada hari Minggu, Putin terbang ke Mariupol dengan helikopter pada hari Sabtu dan berkeliling kota, kadang-kadang mengendarai mobil.

Dia mengunjungi beberapa lokasi dan berbicara dengan penduduk, dan diberikan laporan tentang pekerjaan rekonstruksi kota.

Persinggahan Putin di Mariupol terjadi setelah kunjungan mendadaknya ke Krimea pada Sabtu untuk menandai ulang tahun kesembilan aneksasi semenanjung itu .

TV negara Rusia menunjukkan dia mengunjungi kota pelabuhan Sevastopol di Laut Hitam, ditemani oleh gubernur setempat yang ditunjuk Moskow, Mikhail Razvozhayev.

Razvozhayev mengatakan di aplikasi perpesanan Telegram bahwa Putin diharapkan ikut serta dalam pembukaan sekolah seni anak-anak melalui tautan video.

"Tapi Vladimir Vladimirovich datang sendiri. Dia sendiri. Di belakang kemudi. Karena di hari bersejarah seperti itu, presiden selalu bersama Sevastopol dan rakyat Sevastopol," katanya.

Rusia mencaplok Krimea pada 2014 menyusul referendum yang tidak diakui oleh Kyiv dan komunitas internasional.

Berpidato di Forum Ekonomi Dunia di Swiss pada bulan Januari, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dia bermaksud merebut kembali Krimea, meskipun Moskow menolak memasukkannya ke dalam kemungkinan pembicaraan damai.

Surat perintah penangkapan ICC

Kunjungan Putin terjadi setelah Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuknya pada hari Jumat atas "deportasi" anak-anak Ukraina.

Kyiv mengatakan lebih dari 16.000 anak Ukraina telah dideportasi ke Rusia sejak awal konflik pada Februari 2022, banyak dari mereka ditempatkan di institusi dan panti asuhan.

Jaksa ICC Karim Khan mengatakan kepada AFP bahwa Putin sekarang dapat ditangkap jika dia menginjakkan kaki di salah satu dari lebih dari 120 negara anggota pengadilan.

Pemimpin Rusia berusia 70 tahun itu belum mengomentari surat perintah itu secara terbuka, tetapi Kremlin menolak validitasnya sebagai "batal" karena Rusia tidak mengakui yurisdiksi ICC.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved