Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Siapa Sapardi Djoko Damono yang Sempat Ditampilkan Google Doodle

Google Doodle menampilkan ilustrasi Sapardi Djoko Damono pada Senin (20/3/2023), siapa dia?

google.com
Desain Google Doodle hari ini, Senin (20/3/2023) merayakan Hari Ulang Tahun ke-83 Sapardi Djoko Damono, sang pujangga yang memiliki peran penting dalam dunia sastra Indonesia. 

Selain menjadi dosen di beberapa kampus di Indonesia. Sapardi juga aktif dalam berbagai lembaga seni dan sastra pada 1970 hingga 1980-an, di antaranya:

  • Direktur Pelaksana Yayasan Indonesia Jakarta (1973-1980).
  • Redaksi majalah sastra Horison (1973).
  • Sekretaris Yayasan Dokumentasi Sastra HB Jassin (1975).
  • Anggota Dewan Kesenian, anggota Badan Pertimbangan Perbukuan Balai Pustaka Jakarta (sejak 1987).
  • Ketua Umum Himpunan Sarjana-Kesusasteraan Indonesia (Hiski) pada (1988).
  • Anggota Himpunan Pembina Bahasa Indonesia (HPBI).
  • Anggota Koninklijk Instituut vor Taal Land-en Volkenkunde (KITLV).
  • Karya di dunia sastra

Dalam dunia sastra, Sapardi Djoko Damono meninggalkan karya yang populer dan dikagumi masyarakat.

Dia diketahui mulai menulis sajak pada 1060.

Beberapa kumpulan karya Sapardi Djoko Damono, di antaranya:

  • Duka-Mu Abadi (1969).
  • Mata Pisau (1974).
  • Perahu Kertas (1983).
  • Sihir Hujan (1984).
  • Hujan Bulan Juni (1994).
  • Arloji (1998).
  • Ayat-ayat Api (2000).
  • Mata Jendela (2000).
  • Ada Berita Apa Hari Ini, Den Sastro (2003).
  • Kumpulan cerpen Pengarang Telah Mati (2001).
  • Kumpulan sajak Kolam (2009).

Sapardi juga menulis beberapa buku sangat penting, antara lain:

  • Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas (1978).
  • Novel Sastra Indonesia Sebelum Perang (1979)
  • Kesusastraan Indonesia Modern: Beberapa Catatan (1999).
  • Novel Jawa Tahun 1950-an:Telaah Fungsi, Isi, dan Struktur (1996).
  • Politik, Ideologi, dan Sastra Hibrida (1999).
  • Sihir Rendra: Permainan Makna (1999).
  • Puisi Indonesia Sebelum Kemerdekaan: Sebuah Catatan Awal.
  • Dia juga tercatat pernah menerjemahkan beberapa karya sastra asing ke dalam bahasa Indonesia.

Penghargaan Sapardi Djoko Damono

Semasa hidupnya, Sapardi Djoko Damono pernah memperoleh berbagai penghargaan di bidang sastra, di antaranya:

  • Hadiah Majalah Basis atas puisinya "Balada Matinya Seorang Pemberontak" (1963).
  • Penghargaan Cultural Award dari Pemerintah Australia (1978).
  • Hadiah Anugerah Puisi-Puisi Putera II untuk bukunya Sihir Hujan dari Malaysia (1983).
  • Hadiah dari Dewan Kesenian Jakarta atas bukunya yang berjudul Perahu Kertas (1984).
  • Mataram Award (1985).
  • Hadiah SEA Write Award (Hadiah Sastra Asean) dari Thailand (1986).
  • Anugerah Seni dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1990).
  • Kalyana Kretya dari Menristek RI (1996).
  • Penghargaan The Achmad Bakrie Award for Literature (2003).
  • Khatulistiwa Award (2004).
  • Penghargaan dari Akademi Jakarta (2012). (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved