Sebelum Polisi Ini Tewas, Isteri Sebut Sempat Diancam Kapolres Samosir

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kematian anggota Polres Samosir Bripka Arfan Saragih menimbulkan berbagai spekulasi meski polisi menyatakan almarhum tewas karena bunuh diri dengan cara minum racun. 

Ia disebut meminum racun yang ia pesan secara online melalui ponselnya. 

Namun pihak keluarga menyebut jika ponselnya disita oleh atasannya sebelum pemesanan itu terjadi. 

Lantas, siapa sebenarnya yang memesan racun untuk Bripka Arfan Saragih?

Pertanyaan itu lah yang membuat pihak keluarga meragukan keterangan polisi.

Sebelum tewas, Bripka Arfan Saragih diketahui menggelapkan uang pajak kendaraan bermotor. 

Namun pihak keluarga mengatakan jika Bripka Arfan Saragih telah mengembalikannya. 

Belakangan terungkap bahwa Jenni Simorangkir, istri Bripka Arfan, mengatakan jika suaminya sempat mengaku diancam Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman.

Dalam cerita Bripka Arfan Saragih kepada Jenni, Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman berkata akan membuat susah anak dan istrinya.

Ancaman itu diduga berlangsung saat Polres Samosir mengusut kasus penggelapan pajak kendaraan warga Samosir yang sedang bergulir.

Walau demikian, Jenni mengaku tidak mengetahui maksud Kapolres membuat susah.

"Sekitar tanggal 3 Februari almarhum datang ke saya, katanya akan menyengsarakan saya dan istri. Pak Kapolres. Almarhum mengatakan bapak Kapolres," kata Jenni menirukan ucapan almarhum Bripka Arfan, Selasa (21/3/2023).

Jenni berharap kasus ini dibuka secara transparan.

Menurutnya, kematian suaminya itu masih janggal karena sang suami sempat membayar ganti rugi sekitar Rp 700 juta ke Samsat Pangururan.

Kemudian pada 3 Februari 2023, hari terakhir ia dan Arfan bertemu.