Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Anak Bunuh Ayah di Kampar

Begini Kata Kriminolog di Riau Terkait Anak Bunuh Ayah di Kampar Gegara Minta Uang Rokok Tak Diberi

Aksi pembunuhan yang dilakukan anak terhadap ayah di Kabupaten Kampar di mata Kriminolog sekaligus dosen di UIR dapat dilihat dari berbagai aspek

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Nurul Qomariah
Istimewa
Assoc. Prof. DR. Kasmanto Rinaldi, SH, M. Si menyampaikan pandangan tentang kasus anak bunuh ayah di Kampar gegara minta uang untuk beli roko tapi tak diberi sang ayah. 

 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Aksi pembunuhan yang dilakukan anak terhadap ayah di Kabupaten Kampar di mata Kriminolog sekaligus dosen di UIR dapat dilihat dari berbagai aspek.

Pelaku merupakan pria bernama M Fadhil Azhari (25), saat ini masih menjalani proses pemeriksaan intensif oleh pihak kepolisian.

Pria berusia 25 tahun itu tega membunuh ayahnya sendiri. Pelaku menebas leher ayah kandungnya tersebut menggunakan parang sampai tewas, Kamis (30/3/2023) malam.

Kriminolog sekaligus dosen pascasarjana Fakultas Hukum UIR Assoc. Prof. DR. Kasmanto Rinaldi, SH, M. Si mengungkapkan, pertama harus dilihat dulu dari aspek pelaku.

Seorang anak di Kampar gorok leher ayahnya hingga tewas. Pelaku kini diamankan Polres Kampar
Seorang anak di Kampar gorok leher ayahnya hingga tewas. Pelaku kini diamankan Polres Kampar (ISTIMEWA)

Suatu peristiwa kejahatan terjadi, disebabkan 3 faktor. Pertama motivasi pelaku, ada sasarannya, dan kesempatan untuk melakukan kejahatan lebih terbuka atau mudah.

Untuk mengukur motivasi pelakunya, agar dilakukan pemeriksaan kejiwaan.

"Bisa jadi ada sesuatu yang terjadi dalam diri pelaku. Jika memang tidak gangguan jiwa, ini clear peristiwa tindak pidana," ujarnya.

Diterangkannya, dalam konteks kejahatan pembunuhan ada suatu hal yang memicu kekesalan atau sakit hati.

" Tinggal kita melihat apakah pembunuhan yang dilakukan ada perencanaan atau tidak," sambungnya.

Misalnya dapat diukur, sudah menyiapkan alat untuk melakukan pembunuhan sejak beberapa hari yang lalu. Jika iya, ini dapat dikategorikan dia sudah melakukan perencanaan.

Hal penting lainnya yang harus diperhatikan, bagaimana interaksi antara pelaku dengan korban.

Harus dilihat sebab akibat yang terjadi. Makanya penting dilihat apakah ini berencana atau tidak.

Jika tidak ada perencanaan bisa jadi pelaku sedang kesal dengan hal lain, korban yang dijadikan.

Di mana dia sebenarnya tidak berniat membunuh, cuma karena ada yang melatarbelakangi secara insidentil, maka terjadilah pembunuhan.

Berikutnya yang juga harus dilihat, mengapa fenomena seperti ini marak, begitu gampangnya orang membunuh.

Apalagi ini adalah internal keluarga sendiri. Kita dapat melihat pula aspek kehidupan sosial yang juga sangat mempengaruhi.

Situasi lingkungan sosial sulit kita memisahkan, mana orang yang benar-benar ada masalah, mana yang tidak. Hal lain yang juga menjadi faktor, yakni masalah perekonomian.

" Inilah yang dapat membuat terjadinya peristiwa yang kita anggap 'aneh'. Karena bagaimana mungkin, anggota keluarga sendiri yang melakukan pembunuhan. Maka, siapa pun dapat berpotensi sebagai pelaku dan juga korban," paparnya.

Dalam kasus ini, mungkin ada pula satu situasi yang lebih ekstrem yang menimbulkan ketidaksukaan pelaku terhadap korban.

"Kita berharap kepada penyidikan dapat menguraikan interaksi lebih dalam antara pelaku dengan korban," katanya.

Untuk melihat apakah ini apakah ada unsur perencanaan atau tidak.

"Karena penerapan pasalnya akan berbeda, konsekuensi sanksi hukumannya pun tentu akan berbeda. Ini yang kita harapkan dapat dibuat terang oleh penyidik di lapangan, tutupnya.

Anak durhaka di Kampar tega bunuh ayah kandung dan barang bukti yang diamankan polisi.
Anak durhaka di Kampar tega bunuh ayah kandung dan barang bukti yang diamankan polisi. (ISTIMEWA)

Sebelumnya, pria bernama M Fadhil Azhari (25) tega menghabisi nyawa ayahnya.

Pelaku menebas leher ayah angkatnya tersebut menggunakan parang sampai tewas, Kamis (30/3/2023) malam.

Korban yang mengalami rabun ini, dihabisi nyawanya di ruang tamu rumah yang beralamat di Jalan Dagang, Gang Karya, RT 01 RW 01 Dusun IV, Desa Tanah Merah, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, .

Kapolsek Siak Hulu, AKP Zainal Abidin mengatakan, motif pelaku menghabisi nyawa ayahnya itu lantaran kesal karena keinginannya tak dipenuhi.

"Motifnya berawal dari dia minta uang untuk beli rokok, tapi ayahnya tidak mau memberi. Akhirnya dipukul kepala bapaknya berkali-kali dengan tangan," katanya, Jumat (31/3/2023).

Lanjut Zainal, saat ayahnya sudah lemah tak berdaya, pelaku lalu mengambil parang dan menebas leher ayahnya sebanyak 4 kali.

"Sementara waktu begitu dari hasil pemeriksaan," bebernya.

Fakta baru yang disampaikan Zainal, pelaku bukanlah anak kandung dari korban.

"Anak angkat dari kecil, cuma sudah masuk KK (Kartu Keluarga, red)," paparnya.

Fadhil berhasil ditangkap berselang 2 jam usai kejadian.

Pelaku sempat hilang. Namun, dia berhasil ditemukan di gang kecil tidak jauh dari rumahnya.

“Kami sempat melacak lokasi ponsel milik pelaku berada di Panam. Kemudian karena tidak ketemu, kami kembali ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban,” ungkap Zainal.

“Saat kami kembali, di gang kecil tidak jauh dari rumah korban, pelaku berada di belakang mobil kami menggunakan sepeda motor. Langsung kami tangkap pelaku,” imbuh dia.

Setelah ditangkap pelaku dibawa ke Polsek Siak Hulu untuk diinterogasi. Sementara jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.

Terungkapnya peristiwa pembunuhan bermula saat seorang warga bernama Juang melihat pemandangan mengerikan.

Saksi yang baru pulang dari masjid, pada Kamis (30/3/2023) 23.15 WIB malam, awalnya mendengar suara ribut-ribut.

Asal suara kurang lebih berjarak sekitar 20 meter dari rumahnya.

Saksi kemudian berinisiatif mendatangi lokasi sumber suara.

Tiba-tiba, ia melihat lelaki bernama Fadhil Azhari, menyeret ayahnya, Oktariman (63) pada bagian kaki dari dalam rumah. Oktariman ketika itu tak bergerak.

Melihat itu, Juang tersebut langsung meminta tolong kepada warga lainnya.

Seketika warga sudah ramai di lokasi.

Namun, Fadhil buru-buru kabur melarikan diri menggunakan sepeda motor merk Vario.

Atas hal itu, warga melapor ke Polsek Siak Hulu.

( Tribunpekanbaru.com / Rizky Armanda )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved