Fakta Terbaru Tewasnya Perwira Polisi AKBP Buddy Tertabrak Kereta Api
Berikut fakta terbaru dan barang bukti tewasnya perwira polisi yakni AKBP Buddy tertabrak kereta api
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Berikut fakta terbaru dan barang bukti tewasnya perwira polisi yakni AKBP Buddy tertabrak kereta api.
Polisi Periksa 6 Bukti
Polisi menemukan enam bukti dari kasus tewasnya AKBP Buddy Alfrits Towoliu.
Kabid Kimbiofor Bareskrim Polri, Kombes Pol Wahyu Marsudi, mengatakan barang bukti yang ditemukan meliputi cup berisi darah hingga cup berisi swab kuku tangan kanan dan kiri milik AKBP Buddy.
"Pertama adalah empat buah cup berisi darah almarhum AKBP Buddy."
"Kemudian satu wadah berisi urine, kemudian satu bungkus plastik berisi potongan hati dari korban (AKBP Buddy), yang keempat satu buah wadah yang berisi rambut dari korban," kata Wahyu, Senin.
"Kemudian satu buah cup berisi swab kuku tangan sebelah kanan, dan yang terakhir adalah satu buah cup berisi swab kuku tangan sebelah kiri," tuturnya.
Seluruh barang bukti tersebut lalu dilakukan pemeriksaan dengan pembatasan karena permintaan dari penyidik.
Dinyatakan Negatif Narkoba hingga Pestisida
Wahyu menambahkan, dari seluruh barang bukti yang ditemukan tersebut dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan pestisida hingga tes nerkoba dinyatakan negatif.
"Ternyata setelah kita lakukan secara detail, teliti, dengan metode-metode yang kita tentukan di Labfor, dari keenam barang bukti yang kita terima tersebut, ternyata kita dapatkan hasil untuk pestisida seluruhnya negatif, arsenik seluruhnya negatif, sianida seluruhnya negatif, alkohol negatif, dan narkobanya negatif."
"Dari sini maka kita berani menyimpulkan, dari seluruh barang bukti yang kita terima dari penyidik terkait dengan darah korban, urine, potongan hati, rambut, swab kuku kanan dan kiri, semuanya tidak terdeteksi adanya narkoba, alkohol, pestisida, arsen, dan sianida," papar Wahyu.
AKBP Buddy Jalani Perawatan akibat Sakit Empedu
AKBP Buddy Alfrits Towoliu disebut masih menjalani perawatan lantaran sakit batu empedu sebelum tewas.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dhimas Prasetyo, menyebut riwayat penyakit getah empedu yang diderita AKBP Buddy diketahui ketika ditemukan obat-obatan untuk perawatan korban.
"Dari hasil pemeriksaan, ini (memperlihatkan slide) obat sakit, bukan obat-obatan terlarang."
"Karena memang beliau sedang masa perawatan karena sakit batu empedu, yang memang setelah pelaksanaan operasi," kata Dhimas, Senin.
"Obat-obatan ini dikonsumsi pasca operasi dan pasca perawatan," sambungnya.
Disclaimer:
Bunuh diri bisa terjadi saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyediakan Call Center 24 jam Halo Kemenkes di nomor 1500-567.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id. sumber data: Tribunnews.com
( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )
Detik Mencekam di OKU: Mobil Hantam Kereta, Ibu Tewas, Ayah Kritis, Bayi Selamat Terpental |
![]() |
---|
'Maju Semuanya, Ambil Batu' Viral Teriakan Oknum Polisi Diduga Provokasi Demo PBB di Bone |
![]() |
---|
INILAH Daftar Korban Mobil Ditabrak Kereta Api di Padang, Polisi Ungkap Kondisi Korban usai Kejadian |
![]() |
---|
Kondisi Terkini 5 Siswa Teman Nabilla Putri Kapolres Solok Kota, Kecelakaan Minibus vs Kereta Api |
![]() |
---|
Sosok Nabila Khairunisa, Anak Kapolres Solok yang Meninggal Kecelakaan Mobil Vs Kereta di Padang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.