Menilik Strategi Ratatia Rattan Handmade Pekanbaru: Menyajikan Kemudahan, Memberi Manfaat
Kesuksesan Ratatia Rattan Handmade tidak lepas dari inisiatif Tia Juwita selaku pemilik usaha yang melakukan survey sederhana
Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Firmauli Sihaloho
Kemudian, Tia juga merengkuh berbagai apresiasi di bidang pelaku usaha, seperti Penghargaan Shiddakarya 2020.
Nilai Lebih Ratatia Rattan Handmade
Tia Juwita membuka program arisan pada tahun 2017 bagi konsumen yang ingin mendapatkan berbagai produk rotan. Dengan cara ini, konsumen akan terbantu karena bisa mencicil barang yang diinginkan selama 10 bulan.
“Ini juga menjadi opsi bagi konsumen kita yang enggan terlibat dengan lembaga pembiayaan,” katanya kepada tribunpekanbaru.com, Senin (22/5/2023).
Program ini disambut dengan baik oleh konsumen dan terus berlanjut hingga sekarang. Terkait aturan arisan, konsumen bisa mempelajarinya melalui akun instagram @rattan_handmade.
Berhasil dengan arisan, Tia kemudian membuka kelas mengayam rotan bagi konsumen pada tahun 2020. Kelas ini terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar mengayam rotan sehingga menjadi produk bernilai.
“Selain sebagai stress release, kelas ini juga diharapkan menambah keterampilan baru bagi konsumen sehingga mampu membuka peluang usaha baru bagi mereka. Sedangkan untuk para pelajar, kelas ini dapat dijadikan sebagai ekstrakurikuler untuk melatih kreatifitas, melatih motorik halus dan tentunya ikut melestarikan kerajinan daerah Pekanbaru,” papar Tia.
Kemudahan dan manfaat dari kehadiran Ratatia Rattan Handmade tak sampai di situ. Tia menerapkan prinsip syariah dalam menggaji karyawannya sehingga diapresiasi oleh Bank Indonesia.
Dimana, karyawan di Ratatia Rattan Handmade selain mendapatkan gaji pokok dan tunjangan lain yang memang seharusnya didapatkan oleh karyawan seperti uang makan, transportasi, pulsa dan BPJS, dirinya juga menerapkan sharing profit (bagi hasil) bagi karyawan.
“Dengan begitu, karyawan kami bisa mendapatkan penghasilan sesuai dengan kontribusi/omset yang mereka hasilkan. Sehingga gaji karyawan bisa saja menjadi "unlimited". Dan tentu saja, jika gaji mereka makin besar, artinya penjualan usaha juga besar. Kondisi ini tentu Alhamdulillah buat keberlangsungan usaha kita,” jelas Tia.
Strategi Menghadapi Pandemi
Menyinggung pandemi Covid-19, Ratatia Rattan Handmade berhasil menghadapi dampak ekonomi dari bencana ini. Bahkan, penjualan produk rotannya meningkat.
“Selama pandemi, masyarakat kan takut keluar rumah. Jadi mereka lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah. Mungkin dari sini lah banyak yang ingin mendekor rumah, sehingga banyak yang memesan furniture tambahan untuk mempercantik rumah mereka,” kata Tia.
Terkait upaya promosi yang dilakukan, Tia menjelaskan dirinya kerap menggelar live Instagram untuk menyapa para konsumen sembari berdiskusi. Juga, berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Cara virtual ini menjadi strategi jitu untuk menjaga hubungan baik dengan para konsumen selama adanya pembatasan pertemuan fisik.
Kerajinan Rotan di Pekanbaru
JNEBangkitBersama
jnecontentcompetition2023
ConnectingHappiness
Ratatia Rattan Handmade
| Festival Renjana Cita Srikandi Digelar di Pekanbaru, Dihadiri Lebih dari 70 Perempuan Inspiratif |
|
|---|
| E-Commerce di Indonesia Meningkat, Layanan Ekspedisi JNE Terus Berinovasi |
|
|---|
| Mengantarkan Cahaya Ilmu Ulama Lokal Pekanbaru hingga ke Negeri Jiran bersama JNE |
|
|---|
| Sinergi Holding Ultra Mikro Bawa Usaha Rotan di Pekanbaru Naik Kelas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/foto_kerajinan_rotan_di_pekanbaru_1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.