Sinopsis Lengkap Film Filipina Silip Sa Apoy yang Diperankan Angeli Khang
Film Silip Sa Apoy yang dirilis pada 2022 itu mengisahkan kehidupan seorang isteri bernama Emma yang tidak bahagia dengan suaminya.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Guruh Budi Wibowo
TRIBUNPEKANBARU.COM - Membahas film asal Filipina, tak ada salahnya jika mengulik sinopsis film Silip Sa Apoy yang diperankan oleh Angeli Khang.
Film Silip Sa Apoy yang dirilis pada 2022 itu mengisahkan kehidupan seorang isteri bernama Emma yang tidak bahagia dengan suaminya.
Ia kemudian menemukan cinta penuh gairah dari tetangganya.
Film pun dimulai dengan Emma yang hidup di bawah garis kemiskinan bersama suaminya yang bernama Ben tinggal di rumah petak sederhana.
Di samping rumah petak sederhana itu mereka berbagi dinding kamar dengan seroang pria lajang bernama Alfred yang seorang mantan Napi.
Pada suatu hari, Emma dan Ben terlibat ribut. Penasaran dengan pertengkaran Emma dan Ben, Alfred pun memeriksa lubang di dinding yang tembus ke kamar Emma.
Di sana Alfred melihat Emma sedang bertengkar dan dianiaya Ben.
Namun setelah ribut-ribut selesai, Ben malah mengajak Emma berhubungan intim.
Dan itu semua disaksikan juga oleh Alfred.
Secara diam-diam, Emma mengambil sejumlah uang di dompet Ben dan menaruhnya pada sebuah rongga patung yang berlubang.
Keesokan harinya sang pemilik kontrakan yang tak lain adalah ibunya Ben datang untuk mengambil uang sewa.
Di belakangnya juga ada Alfred yang lagi santai menikmati suasana pagi.
Alfred pun basa-basoi menyapa ibu kontrakan dan berkenalan dengan Emma yang baru saja membayar uang sewa.
Emma yang menyadari sudah siangan pun bergegas berangkat bekerja.
Emma bekerja pada sebuah koperasi simpan pinjam yang dibuat oleh Ben.
Emma pun datang ke sebuah penginapan untuk meminjamkan sejumlah uang kepada seorang tEmmannya yang bernama Dina.
Dina adalah tEmman lama Emma yang merupakan seorang PSK.
Usai ngobrol sebentar, Emma pun mengunjungi Gereja untuk melakukan pengakuan dosa.
Emma pun berkata pada pendeta bahwa ia sebenarnya ingin pisah dengan Ben, karena dia benar-benar udah tak sanggup karena terus mendapatkan perlakuan kasar.
Di lain sisi Emma masih bergantung pada Ben.
Begitu malam tiba Ben berkata pada Emma bahwa ia baru saja dipecat dari pekerjaannya sebagai sopir taksi.
Ben yang masih kesel lantas melampiaskan kekesalannya itu pada Emma.
Ben kembali menganiaya Emma dan menyuruhnya untuk melayaninya.
Usai melayani Ben, Emma pun bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Lagi-lagi Alfred mengintip semua yang terjadi dari lubang dinding kamar.
Tiba-tiba Alfred datang dan menghampiri Emma di kamar mandi.
Alfred pun mengaku bahwa ia sebenarnya iba dengan keadaan Emma namun dia sadar diri hal ini bukanlah siapa-siapa dan gak bisa berbuat banyak.
Lalu pada keesokan harinya Emma dan Alfred saling menyapa.
Emma berpikir bahwa Alfred adalah pria yang mungkin bisa menolongnya.
Emma lalu berangkat bekerja dan memberikan senyuman manis kepada Alfred.
Emma pun mulai berkeliling untuk menagih utang beberapa orang yang telah meminjam uang darinya.
Singkat cerita pada malam harinya Emma yang lagi ada di kamar mandi tiba-tiba kedatangan Alfred dan mereka pun mengobrol sejenak lalu berhubungan intim.
Alfred pun mengajak Emma untuk menuju ke kamarnya agar lebih leluasa.
Usai berhubungan intim, Alfred pun mengaku bahwa selama ini ia selalu memperhatikan Emma melalui lubang yang ada di dindingnya.
Emma yang mendengar Alfred pun merasa bahagia dan meminta Alfred untuk terus memandanginya dari lubang dinding.
Pada keesokan harinya, Emma kembali harus menelan pil pahit.
Ia kembali menjadi pelampiasan amarah Ben yang tak diterima kerja.
Ben pun menuding jika Emma telah mencuri uangnya dan telah selingkuh dengan pria lain.
Emma pun mulai kebingungan karena semua tebakan Ben benar semua.
Akhirnya Emma mendatangi kontrakan Alfred untuk bercerita panjang lebar tentang masalah hidupnya.
Ia pun mengatakam kepada Alfred jka ia ingin berpoisah dari Ben.
Eamma pun meminta Alfred untuk membawanya pergi jauh dari kota itu.
Mereka pun membuat sebuah rencana untuk bisa melarikan diri dengan aman dari Ben.
Singkat cerita, pada keesokan harinya Emma pun mempersiapkan rencananya dengan baik dan rencananya dia berniat memberikan Ben minuman yang telah diberikan obat tidur sebelumnya.
Namun ternyata Ben menaruh curiga pada sang kekasih ketika minuman itu diberikan padanya, Ben pun hanya pura-pura meminumnya dan dia pura-pura tertidur.
Emma yang tak tahu jika Ben pura-pura tidur lantas mempersiapkan diri dan mulai beranjak pergi.
SaatEmma mulai melangkahkan kaki keluar, Ben pun tiba-tiba muncul dan Emma kembali disemprot oleh Ben.
Di tengah-tengah keributan itu Alfred pun muncul dari belakang dan langsung menikam Ben. Ben pun tewas di tempat.
Emma pun menyarankan agar mereka tetap tinggal di sana agar tak menyulut kecurigaan para tetangga.
Mereka kemudian meminjam sebuah mobil untuk membuang mayat Ben ke sungai.
Sementara Emma membersihkan tempat kejadian untuk menghilangkan bukti-bukti yang ada.
Keesokan paginya Emma mengatakan ke ibu mertuanya jika Ben belum pulang dari kemarin.
Ibunya pun melapor ke polisi untuk membuat laporan orang hilang.
Sang Ibu Pun menyarankan kepolisian agar ia segera memeriksa orang-orang yang berhutang uang dengan Ben karena menurutnya orang-orang itulah yang patut dicurigai.
Di rumah, ibu Ben mengatakan jika ia tak pernah setuju dengan hubungan putranya dengan Emma.
Mendengar hal tersebut, Emma pun semakin sedih.
Kemudian Alfred dan Emma pun sepakat untuk tak saling bertemu selama beberapa waktu.
Mereka pun hanya berkomunikasi melalui lubang kecil yang ada di dinding.
Emma pun kerap memancing Alfred hingga membuatnya menggebu-gebu.
Pada suatu malam Emma tiba-tiba mendatangi kontrakan Alfred tanpa memberitahunya terlebih dahulu.
Emma pun benar-benar kaget karena ternyata di dalam kamarnya terdapat Dina yang baru saja memakai baju.
Ternyata Alfred adalah buaya darat yang menjual sejumah wanita untuk dijadikan PSK.
Kemarahan Emma pun memuncak ketika melihat Alfred di kamar itu.
Namun Alfred berkilah jika Dina datang karena temannya sedang butuh jasa Dina.
Alfred pun pura-puramenghubungi temanya.
Di malam itu, Alfred pun menawarkan agar Emma melakukan pekerjaan yang sama seperti Dina.
Namun Emma menolak permintaan Alfred.
Alfred pun mengancam akan melaporkan kejadian tentang Ben kepada ibunya dan juga pihak kepolisian.
Emma pun harus menuruti semua perkataan Alfred dan juga melayani Alfred.
Sifat Alfred ternyata lebih buruk dari Ben.
Pada keesokan harinya Emma pun kembali mendatangi gereja untuk melakukan pengakuan dosa.
Sepulang dari gereja, tiba-tiba ia dikejutkan dengan kemunculan Ben di depan matany.
a Ia pun ketakutan karena mungkin dia mengira bahwa Ben adalah hantu.
Emma pun menangis dan meminta maaf kepada Ben.
Ben lantas berkata bahwa ia akan memaafkan Emma jika Emma mau menolongnya untuk membalaskan amarahnya kepada Alfred.
Emma pun bersedia dan memancing Alfred datang ke rumahnya.
Tanpa membuang-buang waktu Ben dan Emma pun langsung menjalankan rencana mereka.
Emma pun mulai memanggil Alfred dengan nada yang sedikit menggoda dan dia menyuruhnya untuk datang ke rumahnya dengan cepat.
Alfred pun akhirnya datang. Saat asyik bercumbu, Ben pun muncul dan menjalankan aksinya.
Emma ternyata sudah dari awal menginginkan agar mereka saling baku hantam karena di matanya keduanya merupakan orang yang sama-sama jahat.
Di malam itu mereka berdua pun terlibat perkelahian sengit.
Emma pun melemparkan golok, Alfred dan Ben pun saling menebas dan menikam. Kedua pria itu pun tewas di tempat.
Keesokan harinya para polisi pun mulai berdatangan dan Emma berpura-pura membuat keterangan palsu dengan mengaku bahwa dirinya adalah korban.
Emma pun berhasil mengelabui polisi dan juga ibunya Ben.
Beberapa hari kemudian Emma pun memutuskan untuk pergi dari kontrakannya dengan damai dan tanpa meninggalkan kecurigaan sedikitpun dan akhirnya film pun selesai.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.