Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Jet Tempur Sukhoi Su-27 Rusia Buntuti Peswat Mata-mata Inggris di Laut Hitam

Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) menegaskan bahwa pihaknya terus akan terbang di langit Laut Hitam yang merupakan wilayah internasional. 

HAND-OUT
USIR PESAWAT - Pesawat tempur TNI Sukhoi Thunder Flight (kiri) mencegat pesawat jenis Super King Air, tipe UC-12F, milik US Navy (marinir Amerika Serikat) di angkasa Kepulauan Natuna, Kepri, Rabu (23/9/2015) siang, pukul 14.32 WIB. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Dua pesawat tempur Su-27 Rusia mengawal sebuah pesawat intelijen sinyal Angkatan Udara Kerajaan Inggris RC-135 dan dua pesawat tempur Typhoon di atas Laut Hitam, Pusat Kontrol Pertahanan Nasional mengumumkan Senin.

“Pada 26 Juni 2023, peralatan pemantau wilayah udara Rusia mendeteksi tiga target udara yang mendekati perbatasan negara Federasi Rusia. Sepasang pesawat tempur Su-27 diacak untuk mengidentifikasi target udara dan untuk mencegah pelanggaran perbatasan negara," bunyi pernyataan Pusat Kontrol Pertahanan Nasional, pada Senin (26/6/2023).

Menurut Pusat Kontrol Pertahanan Nasional, awak pesawat mengidentifikasi target udara sebagai pesawat intelijen sinyal RC-135 Angkatan Udara Kerajaan Inggris dan dua pesawat tempur multiguna Typhoon.

"Saat pesawat Rusia mendekat, pesawat asing itu memutar balik dari perbatasan negara Federasi Rusia. Pesawat Rusia dengan selamat kembali ke lapangan terbang asalnya. Tidak ada pelanggaran perbatasan negara Federasi Rusia," bunyi pernyataan itu. .

Pesawat-pesawat Rusia melakukan misi mereka dengan sangat mematuhi hukum udara internasional, di atas perairan netral, dan tanpa melintasi rute udara atau mendekati pesawat asing secara berbahaya, kata Pusat itu.

Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) menegaskan bahwa pihaknya terus akan terbang di langit Laut Hitam yang merupakan wilayah internasional. 

Mereka menyatakan tak takut dengan gertakan Rusia yang telah menjatuhkan droen tempur AS MQ-9.

Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan kepada Menhan Rusia Sergei Shoigu pada hari Rabu (16/3/2023) bahwa doren AS akan terbang di wialayah udara manapun ada hukum internasional.

Washington mengatakan Su-27 Rusia memotong MQ-9, mengharuskan pesawat tak berawak itu dijatuhkan di Laut Hitam, sementara Moskow menyangkal tanggung jawab dan menuduh AS melakukan penerbangan "bermusuhan" di wilayah tersebut.

Austin berbicara dengan Shoigu "mengenai perilaku tidak profesional, berbahaya, dan sembrono baru-baru ini oleh angkatan udara Rusia di wilayah udara internasional di atas Laut Hitam," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.

Dia "menekankan bahwa Amerika Serikat akan terus terbang dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan," tambahnya.

Rusia mengkonfirmasi panggilan itu dan mengatakan Washington telah memprakarsainya.

Kepala pertahanan AS juga mengatakan pada konferensi pers bahwa "adalah kewajiban Rusia untuk mengoperasikan pesawat militernya dengan cara yang aman dan profesional."

Austin mengatakan menjaga komunikasi dengan Rusia adalah kuncinya, setelah lebih dari satu tahun perang Ukraina di mana kontak langsung antara pejabat tinggi pertahanan AS dan Rusia jarang terjadi.

"Kami menanggapi potensi eskalasi dengan sangat serius dan itulah mengapa saya yakin penting untuk menjaga jalur komunikasi tetap terbuka," katanya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved