Inter Milan Masih Kesal dengan Ulah Romelu Lukaku yang Berkhianat Pilih Juventus

TRIBUNPEKANBARU.COM - Inter Milan masih kesal dengan Romelu Lukaku yang memutuskan untuk bernegosiasi dengan Juventus.

Mantan presiden Inter milan Massimo Moratti tidak terkesan dengan keputusan Romelu Lukaku tersebut.

Seperti yang diketahui Romelu Lukaku secara diam-diam bernegosiasi dengan Juventus saat Nerazzurri mencapai kesepakatan dengan Chelsea.

Striker Belgia berusia 30 tahun itu kembali ke The Blues pada awal bulan ini setelah masa pinjamannya berakhir dengan Nerazzurri, yang sangat ingin membuat kesepakatan baru.

Setelah pembicaraan berminggu-minggu antara Inter dan Chelsea, sebuah kesepakatan dibuat dengan total sekitar €38-40 juta, tetapi semuanya tiba-tiba runtuh setelah Nerazzurri mengetahui bahwa dia telah berhubungan dengan Juventus sejak beberapa hari sebelum final Liga Champions.

Berbicara kepada Radio Kiss Kiss Napoli melalui Calciomercato, Moratti pertama kali membahas ekspektasinya setelah penampilan Inter baru-baru ini di jendela transfer.

"Sebelum awal musim kami selalu memiliki ilusi, tapi terkadang ada kejutan dari pemain baru yang bisa tampil lebih baik dari yang diharapkan."

Dia menyinggung situasi penjaga gawang klub. Mereka saat ini tanpa opsi pilihan pertama menyusul penjualan Andre Onana ke Manchester United dan kepergian Samir Handanovic dengan status bebas transfer.

"Saat ini ada sedikit kekhawatiran terhadap penjaga gawang dan penyerang, salah satunya tersingkir dan memiliki bobot spesifik yang menonjol."

Mantan presiden Inter itu juga angkat bicara soal kontroversi Lukaku.

"Tidak apa-apa bahwa pesepakbola harus memaksimalkan karier pendek secara ekonomi, tetapi dari sini hingga mengkhianati klub tempat Anda bersenang-senang, dan yang dekat dengan Anda, adalah hal yang buruk dan Anda hanya membuat kesan buruk."

Terakhir, Moratti membahas kiprah klub Arab Saudi di bursa transfer musim panas ini.

“Ini sesuatu yang baru dan juga menakutkan karena tidak ada perbandingan dengan klub-klub Eropa dalam hal kemungkinan pengeluaran. Mereka dapat menawarkan 10 kali lebih banyak dan menutup setiap percakapan, semuanya berubah dalam sepak bola.”

( Tribunpekanbaru.com )