Suami Bunuh Istri di Bengkalis

Dipicu Sakit Hati Sering Dituduh Selingkuh dan Main Perempuan, Suami Tega Bunuh Istri di Bengkalis

Dipicu rasa sakit hati karena sering dituduh selingkuh dan main perempuan, suami di Bengkalis Riau berinisial M tega membunuh istrinya sendiri

Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Nurul Qomariah
Tribunpekanbaru.com/Muhammad Natsir
Suami yang membunuh istrinya sendiri dengan merekayasa seolah-olah bunuh diri saat dihadirkan pada konferensi pers, Jumat (28/7/2023) di Polres Bengkalis. 

 

TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKALIS - Dipicu rasa sakit hati karena sering dituduh selingkuh dan main perempuan, suami di Bengkalis Riau berinisial M tega membunuh istrinya sendiri yang verinisial RM (39).

Tudingan sang istri itu membuat emosi dan kesal hingga puncaknya M tega menghabisi nyawa pasangannya kitu.

Kerap disangka selingkuh menyebabkan rumah tangga pasutri itu selalu diwarnai adu mulut dan pertengkaran.

Hingga saat percekcokan terakhir, emosi M memuncak dan gelap mata lalu mencekik serta membekap sang istri pakai bantal hingga nafasnya berhenti seketika.

Baca juga: Tersangka Pembunuh Istri Sendiri di Bengkalis Terancam Pidana Mati atau Penjara Seumur Hidup

Baca juga: Kronologi Pembunuhan di Bengkalis, Suami Siapkan Alibi Rapi Usai Cekik dan Sekap Istri Pakai Bantal

Baca juga: BREAKING NEWS: Suami Bunuh Istri di Bengkalis, Buat Alibi Korban Tewas Gantung Diri

Begitulah pengakuan tersangka saat dihadirkan dalam konferensi pers yang digelar Polres Bengkalis, Jumat (28/7/2023).

Pengakuan tersangka M dirinya sakit hati dengan berbagai macam tuduhan korban.

"Saya sering dituduh selingkuh, bermain perempuan. Semua tuduhan tersebut tidak pernah saya lakukan," jelas Tersangka M saat ditanyai Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro.

Selain itu istrinya juga belakangan sering menuntut untuk dibelikan handphone baru.

Namun sang suami belum sanggup membelikannya handphone tersebut.

"Begitu cekcok malam itu saya spontan melakukan tindakan menghilangkan nyawa istri saja," tambahnya.

Setelah istrinya meninggal dari malam hingga pagi dirinya berpikir bagaimana cara mengelabui petugas atas kematian istrinya.

Di situlah terpikir dan timbul ide membuat alibi istrinya meninggal gantung diri.

Sebagai informasi tersangka M yang membunuh istrinya ini merupakan staf desa tempat dia tinggalnya.

Pengakuannya saat ini dirinya memiliki dua orang anak bersama istrinya yang meninggal tersebut, karena kasus ini dia orang anak mereka sekarang diurus oleh mertuanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pembunuhan dilakukan M terhadap istrinya RM (39) terjadi Jumat (21/7/2023) sore.

Sehari kemudian, korban ditemukan tak bernyawa dengan posisi tergantung di dalam kamar rumahnya di Desa Sungai Nibung Kecamatan Siak Kecil.

Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro didampingi Kasatreskrim Polres Bengkalis AKP Firman Fadillah memastikan RM meninggal dunia bukan karena gantung diri atau cekikan kain gantung saat ditemukan.

Kepastian itu dari hasil autopsi yang dilakukan oleh pihak Kepolisian.

Pembunuhan dilakukan suaminya sendiri setelah proses penyelidikan dan penyidikan dilakukan polisi.

M menyiapkan alibi gantung diri agar perbuatan pidananya tidak diketahui.

"Kita lakukan pemeriksaan intensif dan berhasil membuktikan kasus ini merupakan pembunuhan bukan bunuh diri," terang Kapolres.

Korban ternyata dicekik oleh tersangka dan disekap dengan menggunakan batal oleh tersangka.

Pengungkapan ini dilakukan tim gabungan Polsek Siak Kecil dan Polres Pariaman.

"Keterlibatan Polres Pariaman dalam upaya pengungkapan ini, karena jasad korban sempat dibawa ke kampung halaman di Pariaman untuk dikebumikan," terang Kapolres.

Menurut Kapolres upaya otopsi terhadap jasad korban dilakukan di Sumatera Barat atas persetujuan keluarga korban di sana.

Pembunuhan dilakukan tersangka berawal dari terjadi keributan Jumat sore sekitar pukul 17.00 WIB antara tersangka dan korban.

Hal ini jelaskan langsung Kapolsek Siak Kecil Ipda Eko Nursytiawan saat mendampingi Kapolres Press Conference tadi.

Kapolsek mengatakan, pembunuhan dilakukan tersangka setelah magrib dengan cara mencekik korban dengan menggunakan tangan.

Kemudian kepala korban dihadapkan ke bantal untuk disekap. Penyekapan terjadi sekitar 20 menit yang menyebabkan nyawa korban melayang.

"Setelah meninggal inilah tersangka membuat alibi agar perbuatannya tidak terungkap. Sabtu pagi tersangka menunggu anaknya berangkat sekolah, M kemudian mengantungkan korban menggunakan kain di pintu kamarnya," jelas Kapolsek.

Setelah itu barulah tersangka membuat cerita seolah olah korban gantung diri. Kemudian juga menyiapkan catatan berupa wasiat permintaan maaf kepada suaminya.

( Tribunpekanbaru.com / Muhammad Natsir )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved