Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Islamophobia

Usai Tembak Mati Calon Muazin, Penjaga Kereta Api Ini Puji PM India Modi

Seorang anggota Pasukan Perlindungan Kereta Api (RPF) India menembak mati dua warga Muslim. 

India Today
Polisi kereta api India bunuh dua penumpang muslim 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang anggota Pasukan Perlindungan Kereta Api (RPF) India menembak mati calon muazin yang bernama Asgar Abbas Ali (48).

Ali adalah satu dari tiga korban yang ditembak mati oleh oknum polisi RPF India.

Ia ditembak mati pada 30 Juli 2023 dalam perjalanan dari Jaipur, ibu kota negara bagian Rajasthan ke Mumbai untuk bekerja dengan sebuah masjid di kota itu sebagai muadzin.

Ali adalah satu dari tiga pria yang ditembak mati oleh polisi kereta api RPF Chetan Kumar (33).

Menurut para saksi, Chetan Kumat pertama kali menembakkan senapan dinasnya ke rekan seniornya, Asisten Sub-Inspektur RPF Tikaram Meena.

Kemudian dia menembak mati dua penumpang lainnya, Abdul Kadar Mohammed Hussain Bhanpurwala dan Syed Saifuddin, di gerbong pantry kereta.

Usai menembak mati ketiga korbannya, Chetan Singh meneriakan pujian ke PM India Narendra Modi dan menteri garis keras negara bagian Uttar Pradesh, Yogi Adityanath. 

Narendra Modi dan Yogi Adityanath merupakan pentolan Partai Bharatiya Janata nasionalis Hindu yang berkuasa (BJP).

“Jika Anda ingin tinggal di Hindustan (India), saya beri tahu Anda, itu hanya Modi dan Yogi,” kata Singh dalam video yang diverifikasi oleh Al Jazeera.

Chetan Singh kemudian mencoba menghentikan kereta dan turun di dekat Borivali di pinggiran Mumbai di mana dia ditangkap oleh polisi.

Sementara itu, kementerian perkeretaapian federal telah mengumumkan kompensasi sebesar satu juta rupee India (12.000 dolar) kepada keluarga masing-masing dari ketiga korban.

Anggota keluarga pria Muslim, aktivis dan politisi oposisi menyebut insiden itu sebagai "kejahatan rasial" dan "tindakan teror".

Mohammad Ziauddin, kepala desa di Bisfi, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa insiden tersebut adalah akibat dari kampanye kebencian yang disebarkan oleh pihak-pihak yang terkait dengan BJP dan RSS.

RSS mengacu pada Rashtriya Swayamsevak Sangh (atau National Association of Volunteers), mentor ideologi sayap kanan BJP yang berkuasa yang bertujuan untuk menciptakan negara etnis Hindu di negara terpadat di dunia.

India adalah rumah bagi lebih dari 200 juta Muslim, konsentrasi komunitas terbesar ketiga setelah India dan Pakistan.

“Kami sudah melihat videonya. Jelas bahwa pria ini didorong oleh kebencian terhadap umat Islam. Kami kehilangan saudara kami untuk mereka benci,” kata Ziauddin (55) kepada Al Jazeera.

Dia mengatakan telah mengenal Ali sejak masa kecil mereka dan menggambarkannya sebagai pria yang sopan.

Ali, ayah dari tiga putri dan seorang putra, menjual gelang di Jaipur, tempat dia pindah tahun lalu untuk mencari penghidupan yang lebih baik.

Dia juga menghabiskan sekitar 15 tahun hidupnya di berbagai bagian Maharashtra melakukan pekerjaan sambilan, termasuk memimpin sholat sebagai imam di sebuah masjid di Pune.

“Dia adalah seorang pekerja keras dan jujur, tapi itu tidak menghasilkan banyak,” kata Kaleem-ud-Din, saudara iparnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved