Berita Siak
BRGM dan Mitra Cek Kegiatan Resotarasi Gambut di Dayun Siak, Penghulu Kampung Akui Bermanfaat
BRGM bersama mitra melakukan tinjauan lapangan ke beberapa titik lokasi untuk melihat kegiatan restorasi gambut di Kampung Dayun Siak
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nurul Qomariah
Total, berupa 200 unit sumur bor, 180 unit sekat kanal, 15 hektar revegetasi dan 14 paket revitalisasi ekonomi masyarakat telah dilakukan di KHG Sungai Siak - Sungai Kampar.
Kegiatan restorasi ini telah memberikan dampak pembasahan seluas 7.999,57 Ha, ditandai dengan adanya peningkatan neraca air dan tetap positif selama 6 tahun terakhir.
“Kami sudah melihat kegiatan restorasi gambut di kampung Dayun ini, menunjukkan kegiatan tersebut sangat efektif dan efisien untuk menjaga kelembaban gambut,” kata Tris.
Tris menjelaskan, kegiatan yang dikunjungi ini adalah kegiatan yang dibangun pada 2017 -2019. Pada 2017 dibangun 60 titik sekat kanal di Dayun.
“Sampai sekarang alhamdulillah operasionalnya terus berjalan, dan pemeliharaannya juga. Bahkan ada sebagian sekat kanal yang tidak perlu dipelihara karena sudah terjadi suksesi alami,” katanya.
Menginat lebih kurang sebulan setengah hujan tidak turun, pihaknya mulai khawatir.
Hasil kunjungan tersebut dapat menjawab kekhawatirannya, bahwa sekat kanal yang berfungsi masih menyimpan air di bagian atas. Hal tersebut mampu menjaga kelembaban gambut.
Terkait APTMA, Tris menyebut pihaknya melakukan kalibrasi dengan yang manual. Bahkan dilengkapi dengan sumur pantau.
“Tadi saat kita lihat benar gak berfungsi, ternyata ukurannya 0,48 sudah lebih 40 cm sebenarnya makanya kami agak was-was, dan dilihat di titik lainnya berimbang, padahal jarak titik 11 Km,” katanya.
Tris juga menyebut masyarakat setempat sangat care terhadap semua kegiatan restorasi gambut BRGM di Dayun.
Masyarakat Peduli Api (MPA) setempat sangat aktif menjaga gambut dari Karhutla.
“Bahkan mereka harus memastikan puntung rokok orang memancing pun harus mati atau mengenai air,” katanya.
Sementara itu, Kasubdit Pengendalian Kerusakan Gambut KLHK, Muhammad Asyakari mengatakan kunjungan ini sangat konstruktif untuk restorasi gambut.
Kegiatan pengelolaan ekosistem gambut tidak ada aktor tunggal yang bisa bergerak sendiri.
“Dipastikan semuanya bekerja secara kolaboratif. Ini langkah awak kita bagaimana bekerja sama tidak hanya pada level kebijakan tetapi sampai kepada level implementasi di tingkat tapak,” katanya.
( Tribunpekanbaru.com / Mayonal Putra )
| APBD Perubahan Siak 2025 Turun Jadi Rp2,61 Triliun |
|
|---|
| Penyelidikan Kasus Telur Rebus Dilanjutkan, Kejari Siak Pastikan Pihaknya Tidak Bisa Diintervensi |
|
|---|
| Hadapi Pencurian, Saat Istana Siak Perlu Revitalisasi, Bupati: Betul-betul Tak Ada Duit Tahun Ini |
|
|---|
| Rincian 11 Benda Peninggalan Sultan di Istana Siak Dicuri Pasutri asal Bengkalis, Modus Bisikan Gaib |
|
|---|
| Genangan Air dan Lubang Jalan Membuat Warga Sungai Mandau Siak Waswas |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.