Serangan Balasan Rusia Buat Kyiv Bak Neraka

TRIBUNPEKANBARU.COM - Serangan balasan Rusia atas serangan drone tempur di Moskow membuat Kyiv bak neraka pada Rabu (31/8/2023).

Dua orang tewas pada hari Rabu ketika Ukraina dilaporkan dilanda serangan udara terbesar Rusia dalam beberapa minggu.

Ukraina mengatakan pihaknya telah menjatuhkan lebih dari dua lusin rudal jelajah dan segerombolan drone di seluruh negeri dalam serangan udara “paling kuat” di Kyiv sejak musim semi.

Serangan itu terjadi ketika Rusia mengatakan sebuah bandara dekat perbatasan dengan anggota NATO, Estonia, menjadi sasaran drone, dan kantor berita negara melaporkan beberapa pesawat angkut rusak.

AFP melaporkan tiga ledakan keras di ibu kota sekitar pukul 5 pagi (02.00 GMT) sebagai bagian dari serangan 28 rudal jelajah dan 16 drone serang secara nasional.

Administrasi Militer Kota Kyiv menggambarkan serangan tersebut sebagai yang terbesar yang melanda kota itu sejak musim semi, dan dua orang tewas akibat jatuhnya puing-puing, kata Sergiy Popko, seorang pejabat militer di Kyiv.

Layanan darurat mengatakan para korban adalah pegawai fasilitas infrastruktur di distrik Shevchenkivsky, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Pasukan Rusia meluncurkan kelompok drone penyerang Shahed buatan Iran ke ibu kota dari berbagai arah, dan meluncurkan rudal dari pesawat, kata administrasi militer kota Kyiv.

Pekerja kota sedang menilai kerusakan pada atap sebuah blok perumahan tempat penduduk membersihkan puing-puing dari apartemen yang jendelanya pecah.

Rusia secara sistematis menargetkan kota-kota Ukraina pada awal invasi yang dilancarkan tahun lalu , namun serangan besar-besaran telah berkurang karena persediaan Moskow semakin menipis dan Ukraina memperkuat pertahanan udaranya.

Sementara itu Ukraina meningkatkan serangan pesawat tak berawak di wilayah Rusia.

Mereka melancarkan gelombang serangan semalaman, menargetkan bandara dekat perbatasan Estonia dan semenanjung Krimea di Laut Hitam, kata pihak berwenang Rusia.

Gubernur wilayah Pskov yang berbatasan dengan Estonia mengatakan sistem pertahanan udara telah memukul mundur drone yang menargetkan lapangan terbang sekitar 800 kilometer (hampir 500 mil) dari perbatasan Ukraina.

Gubernur Mikhail Vedernikov, yang mengaku berada di lokasi serangan, mengunggah video online yang menunjukkan kebakaran besar, dengan suara ledakan dan sirene sebagai latar belakangnya.

Pihak berwenang sedang memperkirakan kerusakan namun tidak ada korban jiwa, katanya.