Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Rohul

Ekspos Penangkapan Komplotan Spesialis Pembobol Rumah Kosong, Modus Jadi Tukang Kara-kara

Kapolres Rokan Hulu AKBP Budi Setiyono memimpin ekspos pengungkapan komplotan pembobol rumah kosong

Penulis: Syahrul | Editor: Ariestia
Istimewa
Kapolres Rokan Hulu AKBP Budi Setiyono didampingi Kasat Reskrim Polres Rokan Hulu AKP Raja Kosmos Parmulais saat melakukan ekspos pengungkapan Tindak Pidana Curat komplotan spesialis pembobol rumah sambil menunjukkan sejumlah barang bukti. 

TRIBUNPEKANBARU, PASIR PANGARAIAN - Kapolres Rokan Hulu AKBP Budi Setiyono memimpin ekspos pengungkapan komplotan pembobol rumah kosong pada Selasa (5/9/2023).

Ekspos pengungkapan spesialis pelaku pencurian dengan Pemberatan (Curat) dilakukan di depan loby Mako Polres Rokan Hulu.

Kapolres didampingi Kasat Reskrim Polres Rokan Hulu AKP Raja Kosmos Parmulais dan sejumlah kanit di lingkungan Polres Rokan Hulu.

Dalam kegiatan itu, Kapolres mengungkapkan tindak pidana pembobolan rumah kosong dengan modus tukang barang rongsokan (kara-kara, red) yang telah beraksi di lima kecamatan di Rokan Hulu, mulai dari Kecamatan Kabun, Kecamatan Rambah, Kecamatan Kepenuhan, Kecamatan Tambusai, dan Kecamatan Tambusai Utara.

Tak tanggung, total kerugian yang berhasil dihimpun oleh pelaku yang berjumlah lima orang itu bisa mencapai angka Rp. 500 juta dari lima lokasi berbeda yang dilakukan dalam rentang waktu tertentu sejak 30 Agustus lalu, hingga berakhir pada 1 September 2023.

"Kelima pelaku ini adalah, Zulkifli Silalahi alias Juli, Frengky Hutagalung alias Galung, Natalia Sihombing alias Mak Alex, Ratna Sari Panjaitan alias Mak Frans dan Minar Melianti Sitorus alias Borto. Kelima pelaku merupakan warga Bagan Batu Rokan Hilir yang datang ke Rokan Hulu memang untuk melakukan pencurian dengan menargetkan rumah kosong," ungkap Kapolres.

Dalam menjalankan aksinya, kelima pelaku tersebut memiliki peran masing-masing yang saling terkait satu sama lain. Misalnya, pelaku perempuan dalam komplotan tersebut menyamar sebagai tukang kumpul barang rongsokan yang berkeliling rumah ke rumah untuk mencari target rumah kosong yang tidak berpenghuni.

Dengan menandai bahwa rumah yang menjadi target dalam keadaan terkunci dan bergembok, pelaku perempuan kemudian memberikan aba-aba dengan memanggil rekan-rekan pelaku lain yang berjenis kelamin laki-laki untuk segera masuk dan membobol rumah yang sudah ditandai sebelumnya.

Setelahnya, di antara seorang pelaku laki-laki lainnya berperan sebagai transporter, atau pengangkut hasil jarahan keluar dari lingkungan rumah korban sekalian membawa serta sisa pelaku lainnya sambil melarikan diri dari kawasan tersebut. Adapun para pelaku membawa serta seluruh barang jarahan, termasuk di antaranya dua buah kotak deposit yang kemudian dijual sebagai barang rongsokan usai digasak isinya.

"Jadi masing-masing ini beraksi dengan saling memberi kode satu sama lain. Ada yang memberi kode terhadap rumah yang dijadikan target, lalu ada yang memberi kode supaya dijemput barang curiannya dan ada pula yang menjarah isinya," beber Budi kemudian.

Dilanjutkan dia, cara membongkar rumah yang dijadikan target pun bermacam-macam. Di antaranya, ada dengan menggunakan linggis, parang dan besi bekas per kendaraan roda empat. Pintu setiap rumah yang dibongkar selalu diganjal usai mereka menjalankan aksinya dengan menguras seluruh harta serta barang berharga yang ada di dalamnya.

Tak tanggung, dari salah satu korban yang berhasil dibobol, komplotan spesialis Curat ini bisa mendapatkan barang jarahan senilai Rp. 200 juta. Tak selalu berbentuk uang tunai, kebanyakan barang yang dicuri berupa emas dan perhiasan serta benda berharga lainnya.

Kapolres menegaskan, tak menutup kemungkinan jika ada pelaku lain usai dilakukan pengembangan terhadap pengungkapan tindak pidana Curat yang melibatkan komplotan tersebut. Hal tersebut akan segera dilakukan koordinasi dengan Polres-Polres terdekat dan Polda Riau untuk mendata laporan Curat lainnya.

"Kita menduga masih ada pelaku lain yang terlibat dalam mendukung aksi para pelaku ini. Untuk memastikan hal tersebut, kita akan berkoordinasi dengan Polres-Polres tetangga dan Polda Riau untuk mencocokkan laporan tindak pidana sejenis terkait hubungannya dengan para pelaku," sampainya kemudian.

Boru Simanungkalit, seorang korban dari komplotan spesialis Curat yang berlokasi di Desa Batas Kecamatan Tambusai mengatakan, dirinya meminta agar pihak Polres Rokan Hulu segera menangkap pihak lain yang berperan sebagai 'Tukang Gambar' yang terlibat dalam pembobolan rumahnya itu.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved