Masyarakat Diingatkan Berhati-hati Pinjol Ilegal dan Investasi Bodong

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau diingatkan agar waspada terhadap modus penawaran investasi yang tidak sah dan tawaran pinjaman online ilegal yang kini kembali marak hadir di masyarakat. 

Kepala OJK Provinsi Riau, M Lutfi mengatakan penting bagi masyarakat untuk dapat mengidentifikasi ciri-ciri penawaran investasi yang tidak memiliki izin resmi serta tawaran pinjaman online yang ilegal, demi melindungi diri dari potensi kerugian finansial.

"Penipuan investasi bodong dan pinjaman online ilegal kini semakin marak terjadi, terutama dengan adanya kemajuan teknologi yang memudahkan para penipu untuk beroperasi," kata Lutfi kepada Tribun, Rabu (20/2023).

Oleh karena itu, ditegaskan Lutfi, masyarakat harus berhati-hati terhadap tawaran investasi dengan janji keuntungan besar dalam waktu singkat atau tanpa risiko. 

"Masyarakat juga harus berhati-hati terhadap pinjaman online yang menawarkan suku bunga yang tidak wajar atau meminta informasi pribadi yang sensitif," ujarnya. 

Dikatakannya, Satgas Waspada Investasi Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PAKI) yang sebelumnya bernama Satgas Waspada Investasi (SWI) didukung oleh tim Cyber Patrol Kementerian Komunikasi dan Informatika RI sepanjang Agustus 2023 telah mendapatkan 243 entitas serta 45 konten pinjaman online ilegal di sejumlah situs, aplikasi, dan sosial media.

"Terkait hal itu, Satgas PAKI kemudian melakukan verifikasi, penurunan konten serta pemblokiran terhadap 288 temuan tersebut," ulasnya.

Disampaikannya, sejak 2017 sampai dengan 4 September 2023, Satgas PAKI telah menghentikan total 7.200 entitas keuangan ilegal.

"Terdapat sebanyak 7.200 entitas keuangan ilegal ini terdiri dari 1.196 entitas investasi ilegal, 5.753 entitas pinjaman online ilegal, dan 251 entitas gadai ilegal. Semua diblokir. Semua masyarakat harus berhati-hati," tuturnya.

( Tribunpekanbaru.com /Alexander)