Sinopsis Film
Kapan Film G30S PKI Tayang di TV 2023? Link Nonton Film G30S PKI
kapan film G30S PKI tayang di TV 2023 namun anda bisa nonton secara offline tanpa nunggu tayang dan klik link di bawah ini
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Belum ada pengumuman resmi dari tentang kapan film G30S PKI tayang di TV 2023 namun anda bisa nonton secara offline tanpa nunggu tayang dan klik link di bawah ini.
Jadi, untuk menonton film G30S PKI itu tidak perlu nunggu kapan film G30S PKI tayang di TV 2023 , silahkan klik di SINI dan di SINI .
Biasanya, film G30S PKI ditayangkan di TVRI setiap tanggal 30 September sertiap tahun sejak tahun 1984.
Namun, penayangan film G30S PKI di televisi saat ini ada stasiun TV yang menayangkan dan ada yang tidak.
Dalam film G30S PKI terdapat fakta-fakta upaya kudeta dan penghianatan Partai Komunis Indonesia atau PKI yang didalami DN Aidit dan Untung .
Judul asli film G30S PKI itu adalah Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI dan film ini dirilis tahun 1984 .
Sutradara film G30S PKI dan penulisnya adalah Arifin C. Noer, diproduseri oleh G. Dwipayana, dan dibintangi Amoroso Katamsi, Umar Kayam, dan Syubah Asa.
Diproduksi selama dua tahun dengan anggaran sebesar Rp. 800 juta kala itu, film ini disponsori oleh pemerintahan Orde Baru yang presiden saat itu Soeharto .
Film ini dibuat berdasarkan fakta sejarah dari peristiwa "Gerakan 30 September" atau " G30S PKI " (peristiwa percobaan kudeta pada tahun 1965) yang ditulis oleh Nugroho Notosusanto dan Ismail Saleh, yang menggambarkan peristiwa kudeta yang didalangi oleh Partai Komunis Indonesia atau PKI.
Film G30S PKI ini bisa ditonton secara offline melalui kanal Youtube VLAM PICTURES dan YSR MEDIA melalui link di bawah ini.
Sinopsis film G30S PKI
Dibuka dengan adegan sekelompok orang yang digambarkan sebagai anggota PKI, melalui shoot lambang palu arit dan buku soal DN Aidit.
Mereka kemudian mengambil golok dan celurit untuk menyerang sekelompok orang yang tengah melakukan ibadah salat jemaah di masjid.
Adegan yang bikin pilu yakni persiapan kudeta pemerintahan Indonesia yang dipimpin oleh Komandan Batalyon Cakrabirawa Kolonel Untung Syamsuri.
Kolonel Untung diketahui memiliki afiliasi kuat dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Dan pada 30 September hingga 1 Oktober 1965, Kolonel Untung dan sekelompok personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) membentuk sebuah kelompok revolusi yang dikenal sebagai Gerakan 30 September.
Gerakan ini mendatangi satu per satu rumah para Jenderal TNI AD saat itu yang dianggap sebagai gerakan anti-revolusioner atau disebut dengan "Dewan Jenderal".
Ada tujuh unit dikirim untuk menculik para jenderal tersebut. Jenderal Abdul Haris Nasution (Rudt Sukma) berhasil meloloskan diri dengan melompati tembok rumahnya. Namun, putrinya, Ade Irma Suryani Nasution (Keke Tumbuan), justru tertembak.
Ketika para tentara PKI mencari keberadaan A.H Nasution, ajudannya yang bernama Pierre Tendean (Wawan Wanisar) mengaku sebagai Jenderal Nasution. Ia pun tewas dan jasadnya diseret ke dalam truk.
Rumah kedua yang menjadi target adalah Jenderal A. Yani. Karena melawan, A. Yani diceritakan tewas diberondong tembakan senapan. Hal yang sama juga terjadi kepada Mayor Jenderal MT Haryono di rumahnya.
Pada saat itu, ekonomi bangsa Indonesia, pada malam 30 September sampai 1 Oktober, PKI mengirim 7 unit berseragam dan senjata lengkap dan mengaku sebagai Cakrabirawa, dengan tujuan untuk menculik target 7 jendral yang terkait dengan Dewan Jenderal.
Tujuh jenderal yang masuk dalam target penculikan itu adalah Abdul Haris Nasution, Ahmad Yani, MT Hariono, Sutoyo Siswomiharjo, S Parman, Soeprapto dan DI Pandjaitan.
Jendral Abdul Haris Nasution berhasil meloloskan diri dari penculikan tersebut dengan melompati tembok belakang rumahnya.
Namun anaknya Ade Irma Suryani tewas tertembak. Sementara atase militer Piere Tendean memasang badan dan menyatakan pada PKI bahwa dirinya adalah Jenderal Nasution. PKI percaya, Piere diboyong.
Unit PKI yang lain mendobrak masuk ke rumah Jenderal Ahmad Yani. Ahmad Yani sedikit melawan, lalu tanpa basa-basi, PKI menembak Ahmad Yani di depan sang putra dan asisten rumah tangganya.
MT Hariono bernasib sama, jasadnya dibawa. Sementara Kepala Jaksa Militer Sutoyo Siswomiharjo, Mayjen S Parman, dan Letnan Jenderal Soeprapto ditangkap hidup-hidup.
Brigadir Jenderal DI Pandjaitan ikut dengan suka rela, namun ketika masih di halaman rumah dan hendak berdoa sebelum memasuki truk, PKI meluncurkan tembakannya.
DI Pandjaitan tewas seketika. Jasadnya ikut diboyong. Putrinya yang melihat kejadian itu histeris dan berlari ke halaman rumah, kemudian mengusap darah sang ayah ke wajah dan tubuhnya.
Ketujuh unit PKI tersebut membawa tahanan dan mayat para Jenderal ke kamp PKI di Lubang Buaya. Para tahanan yang tersisa diinterogasi dan disiksa, dimana kemudian turut dibunuh secara sadis. Ketujuh korban diseret dan dimasukkan ke dalam sumur.
Keesokan harinya, PKI di bawah arahan anak buah letnan Kolonel Untung mengambil alih Radio Republik Indonesia (RRI) dan memaksa penyiar membacakan pesan dari Kolonel Untung yang menyatakan bahwa G30S telah bergerak untuk mencegah kudeta oleh Dewan Jenderal dan mengumumkan pembentukan ‘Dewan Revolusi’.
Sementara, anggota PKI lain pergi ke Istana untuk mengamankan Presiden Soekarno, namun Soekarno telah pergi meninggalkan istana.
Pagi itu, Soeharto membantah keras pernyataan Kolonel Untung dan membantah bahwa tidak ada dewan jenderal.
Karena adanya kekosongan posisi yang ditinggalkan Ahmad Yani, Soeharto mengambil alih sementara Angkatan Darat. Dirinya langsung membuat strategi serangan balik ke PKI.
Di Bawah kepemimpinannya, Soeharto mengepung markas PKI di Lubang Buaya, namun pemimpin partai berhasil melarikan diri.
Selanjutnya Soeharto dan pasukannya melakukan investigasi. Mereka berhasil menemukan kamp di Lubang Buaya termasuk tubuh para jenderal, yang kemudian dikeluarkan sembari Soeharto menyampaikan pidato menggambarkan kudeta ini dan peran PKI di dalamnya.
Jenazah para jenderal kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Kemudian Soeharto memberikan pidatonya di mana ia mengutuk G30S PKI dan dan mendesak masyarakat Indonesia untuk melanjutkan perjuangan jenderal-jenderal yang telah meninggal tersebut.
Durasi film pengkhianatan G30S PKI yang begitu panjang membuat film tersebut sangat cocok untuk tayang di televisi, kurang lebih satu jam.
Sejarah mencatat Gerakan G30S/PKI merupakan peristiwa besar yang terjadi di tanah air. Gerakan ini disebut bertujuan menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno. Tak hanya itu, hal ini disebut-sebut sebagai gerakan untuk mengubah Indonesia menjadi negara komunis.
Arifin C. Noer dan produser G. Dwipayana ada dibalik belakang film ini.
Film ini dibuat berdasarkan versi resmi pemerintah kala itu yang mana disponsori oleh pemerintahan orde baru.
Ditulis oleh Nugroho Notosusanto dan Ismail Saleh, film ini menggambarkan peristiwa kudeta yang dinahkodai oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).
( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )
| Sinopsis dan Jadwal Tayang Film Gowok: Kamasutra Jawa, Film untuk 17 Tahun Ke Atas |
|
|---|
| Sinopsis Drakor When The Phone Rings Episode 11: Tayang Malam Ini |
|
|---|
| Nonton Film Burning Betrayal Sub Indo, Film Bergenre Thriller Romantis yang Masih Banyak Peminat |
|
|---|
| Mau Nonton Film Message Man Sub Indo: Simak Info Barikut dan Akses Linknya |
|
|---|
| Mau Nonton Film The Wild Robot? Simak Sinopsis Film The Wild Robot Disini |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/g30s-pki-30-september_20180925_174619.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.