Kekalahan Roma 4-1 Atas Genoa Buat Malu Totti, Mourinho Dikritik Balotelli

TRIBUNPEKANBARU.COM - Francesco Totti memilih meninggalkan stadion sebelum laga Genoa vs Roma usai di Stadion Luigi Ferraris (29/9/2023).

Awalnya, pemain legendaris Roma itu terlihat di tribun penonton, mendukung klub masa kecilnya.

Namun, antusiasme Totti tidak bertahan lama karena Roma dibantai 4-1 oleh Genoa. 

Merasa tak ada harapan, Totti pun meninggalkan tribun.

Menurut DAZN, Totti berdiri dan meninggalkan tempatnya di tribun setelah Genoa mencetak gol keempat dan terakhir kurang dari sepuluh menit menjelang waktu penuh.

Kekalahan Roma yang memalukan itu mendapat kritikan dari mantan penyerang Inter Mario Balotelli.

Setelah kegagalan tadi malam di stadion Marassi, Balotelli – yang berbagi ruang ganti dengan The Special One selama tahun-tahun Inter meraih treble – mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Vox to BOX

“Saya dengan tulus berpikir bahwa Mourinho terkadang harus menganggap dirinya bertanggung jawab seperti seorang pria,”

“Sama seperti dia mendapatkan pujian dan menerima pujian, sudah sepantasnya dia juga meminta pertanggungjawaban dirinya sendiri.” katanya. 

Posisi Jose Mourinho semakin terancam setelah Roma dibantai oleh Genoa dengan skor 4-1.

Skuat Giallorossi hanya mengumpulkan lima poin dalam enam putaran pertama.

Satu-satunya kemenangan mereka terjadi saat melawan Empoli dengan skor 7-0.

Dengan buruknya penampilan tim, kontrak Mourinho berpeluang tak diperpanjang.

Peluang Antonio Conte untuk merebut posisi Mourinho di kursi pelatih pun terbuka lebar.

Roma awalnya mengalami pergantian pelatih di tengah musim pada semua kasus sebelumnya di mana mereka memulai dengan buruk di era modern.

Rudi Voeller dipecat pada 2004/2005, Claudio Ranieri pada 2010, dan Eusebio Di Francesco pada 2018/2019.

Antonio Conte dikabarkan mengincar kursi pelatih Roma.

Setelah mengakhiri periode buruknya di Tottenham, Conte masih menganggur.

Manajer asal Italia itu dikatakan sedang mempertimbangkan untuk kembali ke Serie A yang ditinggalkannya pada tahun 2021 sebagai pelatih kepala di Inter.