Hamas Sebut 200 Sandera yang Mereka Tawan Diperlakukan Dengan Baik

TRIBUNPEKANBARU.COM - Hamas mengklaim jika mereka telah menyandera 200 orang dalam serangannya ke wilayah yang diduduki Israel pada 7 Oktober lalu.

Hamas pun mengatakan jika ada 50 sandera lainnya yang ditawan oleh faksi perlawanan lainnya selain Hamas.

"Sekitar 50 lainnya ditahan oleh “faksi perlawanan lainnya dan di tempat lain,” kata juru bicara Brigade Izzedine al-Qassam pada hari Senin (16/10/2023).

“Kami akan membebaskan tahanan asing ketika kondisinya sudah matang,” kata juru bicara sayap militer Hamas Abu Obeideh, Senin.

Dia mengatakan setidaknya 22 sandera yang diambil dari Israel tewas dalam serangan udara Israel di Gaza.

Mengenai tawanan asing, Obeida tidak memberikan jumlah spesifik, dengan alasan masalah keamanan, namun memberikan jaminan bahwa "semua tahanan asing akan dibebaskan setelah kondisi di lapangan memungkinkan."

Dia juga menyebut para tawanan asing itu sebagai “tamu atas keramahtamahan mereka,” dan meminta maaf atas pengurungan mereka.

“Ancaman pendudukan (Israel) untuk melancarkan serangan darat terhadap rakyat kami tidak membuat kami takut dan kami siap menghadapinya,” kata Abu Obeideh menjelang invasi Israel yang diperkirakan akan terjadi lebih dari seminggu setelah perang.

Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan pada Senin pagi bahwa Israel telah mengkonfirmasi dan memberi tahu keluarga dari 199 orang yang ditawan di Gaza.

Secara keseluruhan, lebih dari 2.750 orang telah tewas dalam serangan Israel yang membabi buta di daerah kantong Palestina yang diblokade sejak 7 Oktober, menurut pejabat Hamas.

Gaza berada dalam kegelisahan ketika Israel bersiap melancarkan serangan darat, di tengah bencana kemanusiaan yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.