Senator Australia Sebut Tak Akan Ada Perdamaian di Timur Tengah Jika Israel Terus Menindas

TRIBUNPEKANBARU.COM - Senator independen Australia dari negara bagian Victoria mengecam keras pendudukan Israel dan kekerasan terhadap warga Palestina.

Ia juga mengatakan tidak akan ada perdamaian di Timur Tengah selama kekuatan dunia membiarkan penindasan terhadap warga Palestina.

“Selama kita membiarkan penindasan terus berlanjut terhadap warga Palestina, kita tidak akan melihat perdamaian di Timur Tengah,” kata Senator Lidia Thorpe pada X pada hari Senin.

“Pemerintah di seluruh dunia, dalam upaya untuk mengatasi anti-Semitisme dan memperbaiki kengerian Holocaust, membiarkan Israel lolos dari apartheid, pembersihan etnis, penahanan anak-anak, penyiksaan, pembatasan pergerakan dan kebebasan lainnya, serta tindakan ilegal. pendudukan tanah,” kata Thorpe kepada Senat Australia dalam pidatonya.

Dia mencatat bahwa dunia berteriak “tidak akan lagi” setelah setiap genosida, namun Israel saat ini sedang berusaha melakukan genosida dan negara-negara seperti Australia tidak hanya diam saja namun juga “mendukung penindasnya.”

Thorpe, yang merupakan senator Aborigin pertama dari Victoria, mengatakan bahwa warga Palestina “hidup dengan trauma perampasan dari generasi ke generasi” ketika ia membandingkan mereka dengan masyarakat Pribumi di Australia, dan mengatakan bahwa mereka berjuang untuk kedaulatan dan pembebasan mereka.

“Anda mempunyai tanggung jawab untuk mendukung orang-orang Palestina yang menentang hal ini, sama seperti Anda mempunyai tanggung jawab untuk mendukung orang-orang First Nations yang menentang hal ini,” katanya.

Thorpe juga mengkritik pemerintah Australia yang berpihak pada Israel.

“Saya tidak terkejut pemerintah Australia, yang juga merupakan penghuni ilegal tanah-tanah ini, membiarkan pendudukan ilegal atas tanah-tanah lain, dan berpihak pada rezim yang menindas,” katanya.

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa negara-negara di dunia tetap diam, membiarkan apartheid Israel dan pembersihan etnis.

“Pemboman tanpa pandang bulu yang dilakukan Israel di Gaza membunuh ribuan orang tak bersalah, orang-orang yang telah menderita selama beberapa dekade di tempat yang sering disebut sebagai penjara terbesar di dunia,” kata senator tersebut, seraya menekankan bahwa warga sipil tidak menyerang Israel, namun berakhir dengan serangan Israel. sampai dihukum.

Thorpe juga menyoroti bahwa warga Palestina, yang terpaksa mengungsi ke Gaza ketika Israel didirikan pada tahun 1948, tidak menginginkan apa pun selain “hidup damai” di tengah penyitaan tanah dan properti mereka yang terus menerus dan ilegal oleh Israel.

“Suara-suara Palestina dibungkam atas apa yang terjadi.”