Banjir di Rohul, 2 Desa Terendam, Begini Kondisinya

TRIBUNPEKANBARU.COM, PASIRPANGARAIAN - Banjir di Rokan Hulu kian meluap, dua desa di Rokan Hulu terdampak banjir akibat naiknya permukaan air sungai Batang Lubuh.

Dua desa terdampak banjir itu adalah Desa Kepenuhan Barat Sei Rokan Jaya (Seroja) di Kecamatan Kepenuhan dan Desa Pekan Tebih di Kecamatan Kepenuhan Hulu.

Di Desa Seroja, banjir terjadi di Jalan Penghubung Desa Seroja dengan Kecamatan Kepenuhan dan Desa Muara Dilam.

Banjir setinggi dua meter itu bahkan sempat menyulitkan sejumlah anak-anak siswa sekolah di sekitar kawasan itu untuk berangkat ke sekolah pada pagi hari.

Kades Seroja Jamal pada Senin (23/10) mengatakan, permukaan air mulai naik ke tepi jalan sejak pagi hari sehingga membuat sulit warga yang hendak melintas.

"Memang benar air sungai tinggi di jalan penghubung itu sampai susah siswa untuk melintas jalan disitu," kata Jamal.

Dia melanjutkan, karena banjir terjadi di jalan penghubung, tak ada korban yang terdampak akibat luapan air sungai tersebut.

"Kalau warga Insya Allah tak ada korban dari banjir itu. Karena tak ada pemukiman di sekitar kawasan banjir tersebut," tandasnya.

Terpisah, situasi yang sama juga dihadapi oleh warga Dusun Kampung Baru Desa Pekan Tebih di Kecamatan Kepenuhan Hulu.

Berdasarkan keterangan seorang warga disana, banjir terjadi di tiga lokasi di Dusun Kampung Baru, di antaranya di RW 05, RW 06, dan RW 08.

"Paling tidak, ada sekitar 50 KK menjadi korban banjir yang rumahnya terendam," kata Afrianto, warga Dusun Kampung Baru.

Dia juga menerangkan, kondisi terkini permukaan air sudah mencapai rata-rata 1-1,5 meter sehingga tidak memungkinkan untuk kendaraan melintas disana.

"Sementara ini, personil BPBD Rokan Hulu sudah sampai disini. Namun demikian, belum ada nampak bantuan logistik yang masuk," bebernya.

Afrianto juga menjelaskan, banjir diketahui terjadi sejak pagi hari. Hingga berita ini dirilis, kondisi permukaan air belum menunjukkan tanda akan surut.

"Banjir kali ini adalah yang pertama terjadi sejak 6 sampai 7 tahun belakangan. Baru kali ini di kawasan ini banjir lagi sampai kondisinya seperti ini," tandasnya.

( Tribunpekanbaru.com /Syahrul Ramadhan)