Playing Victim, Gedung Putih Sebut Hamas Berniat Lakukan Genosida ke Israel

TRIBUNPEKANBARU.COM - Amerika Serikat (AS) dan Israel kembali memutar balikan fakta soal pembantaian di Gaza.

Kali ini, Gedung Putih menuduh Hamas berniat melakukan genosida terhadap Israel. 

Faktanya, Israel membombardir Gaza hingga 10.000 warga sipil tewas, 4.000 di antaranya anak-anak.

Lagipula, banyak sandera Israel yang diperlakukan sangat manusiawi oleh Hamas.

“Hamas sebenarnya mempunyai niat melakukan genosida terhadap rakyat Israel. Mereka ingin melihatnya dihapus dari peta, mereka sengaja mengatakannya,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada wartawan di Washington, Selasa.

“Itulah yang dipertaruhkan di sini,” tegasnya.

Baca juga: Tentara Israel Lecehkan Anak-anak Sekolah Saat Gerebek Kamp Pengungsian

Sementara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan ribuan orang yang tewas adalah kombatan militer namun belum memberikan jumlah korban tewas sebenarnya.

Perwakilan AS Rashida Tlaib, yang merupakan keturunan Palestina, menuduh Biden mendukung genosida rakyat Palestina dalam video yang dia posting di akun X-nya.

Kirby, dalam membela kampanye militer Israel, mengakui kenyataan menyakitkan atas kematian warga sipil Palestina di Gaza.

“Kami juga mendoakan, dalam satu bulan ini, ribuan warga Palestina tak berdosa yang terbunuh dalam konflik sejak 7 Oktober dan banyak lagi yang terluka dan terluka,” katanya.

Namun dia menolak tuduhan bahwa tindakan Israel di Gaza semata-mata ditujukan untuk membunuh orang yang tidak bersalah.

Baca juga: Hamas Tuding Israel Berbohong Soal Jumlah Tentara IOF yang Tewas

Meski kenyataannya, 10.000 warga sipil telah tewas.

Dia merujuk pada pembelaan tersebut, pembunuhan Hamas terhadap lebih dari 1.400 orang dan penyanderaan lebih dari 240 orang ketika mereka menyusup ke Israel selatan pada tanggal 7 Oktober.

“Kita tidak boleh melupakan apa yang terjadi satu bulan lalu, 1.400 orang dibantai di rumah mereka [dan] di sebuah festival musik,” kata Kirby.

Bahkan Kirby menuding Hamas menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.