Israel vs Hamas
Israel Incar Rumah Sakit Saat Masuk ke Kota Gaza
Sebelumnya pada pagi hari, pesawat Israel mengebom sekitar Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Anak Al-Nasr di Jalur Gaza.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Militer Israel yang bergerak maju menargetkan dua fasilitas layanan kesehatan di Gaza pada Kamis pagi ketika peluru mendarat di halaman Rumah Sakit Al-Shifa dan dekat pintu masuk Rumah Sakit Al-Nasr, kata Kantor Media di wilayah Palestina yang terkepung.
Sebelumnya pada pagi hari, pesawat Israel mengebom sekitar Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Anak Al-Nasr di Jalur Gaza.
Menurut kantor berita Palestina WAFA, Rumah Sakit Al-Shifa, yang menampung ribuan pasien dan pengungsi, menjadi sasaran rudal yang sesekali ditembakkan dari pesawat Israel.
Penggunaan suar penerangan secara bersamaan selama serangan mengakibatkan kerusakan akibat pecahan peluru di sekitar rumah sakit.
Serangan udara di dekat Rumah Sakit Anak Al-Nasr di bagian barat kota menewaskan tiga warga Palestina dan menyebabkan puluhan lainnya terluka.
Sementara itu, artileri Israel melepaskan tembakan ke arah timur kota Rafah.
Kantor media juga mengkonfirmasi pada hari Kamis bahwa setidaknya delapan rumah sakit telah dibom oleh pasukan Israel dalam tiga hari terakhir, sementara 18 rumah sakit masih tidak beroperasi sejak 7 Oktober.
Staf MSF terbunuh
Dalam perkembangan terpisah, Doctors Without Borders (MSF) mengatakan pada hari Rabu bahwa seorang anggota stafnya di Gaza terbunuh bersama beberapa anggota keluarganya.
Badan amal medis tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka berduka atas kehilangan teknisi laboratorium Mohammed al Ahel, yang terbunuh Senin bersama beberapa anggota keluarganya dalam serangan Israel di kamp pengungsi Al-Shati.
“Dia berada di rumahnya di kamp pengungsi Al-Shati ketika daerah itu dibom dan bangunannya runtuh, dilaporkan menewaskan puluhan orang. Jelas tidak ada tempat di Gaza yang aman dari pemboman brutal dan sembarangan yang dilakukan tentara Israel,” ujarnya. dikatakan.
MSF mengulangi seruan untuk gencatan senjata segera dan tanpa syarat, mengacu pada jumlah korban tewas di wilayah kantong yang terkepung sejak 7 Oktober yang telah meningkat menjadi lebih dari 10.569 orang. termasuk lebih dari 4.324 anak.
“Seruan kami yang berulang-ulang untuk segera melakukan gencatan senjata tidak didengarkan, namun kami bersikeras bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk mencegah lebih banyak kematian yang tidak masuk akal di Jalur Gaza dan memungkinkan bantuan kemanusiaan dalam jumlah yang cukup ke Gaza,” katanya.
Laporan tersebut menekankan bahwa para pemimpin dunia telah gagal mengambil tindakan yang berarti, sementara masyarakat terus kehilangan anggota keluarga, rumah dan kehidupan mereka di seluruh Gaza.
“Dalam momen tragis ini, kami terus merasa sangat prihatin terhadap semua rekan kami di Gaza, banyak di antara mereka yang masih bekerja di rumah sakit di seluruh Jalur Gaza untuk memberikan perawatan yang menyelamatkan nyawa,” tambahnya.
| Ratusan Ribu Warga London Kibarkan Bendera Palestina, Ada Aksi Tandingan |
|
|---|
| Brigade Al Qassam Kembali Tewaskan Sejumlah Tentara IOF Israel dan Tank |
|
|---|
| Anggota parlemen Irlandia Ingin Seret Netanyahu ke ICC |
|
|---|
| Israel Usir Pasien Dari Rumah Sakit, Dibiarkan Mati Tanpa Perawatan |
|
|---|
| Abu Obeida Sebut Al Qassam Hancurkan 160 Unit Peralatan Militer Israel |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/Pasukan-darat-Israel-masuk-ke-Gaza.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.